Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Peluang Bisnis di Pameran Waralaba

Kompas.com - 07/10/2018, 15:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran bisnis waralaba Franchise & License Expo Indonesia kembali digelar di Jakarta. Pameran tersebut juga hadir bersama Cafe & Brasserie Indonesia dan Retail Solution Expo Indonesia 2018.

Steven Chwee, General Manager Reed Panorama Exhibitions mengatakan, penyelenggaraan pameran bisnis ini merupakan wujud komitmen mereka terhadap industri untuk selalu mendorong agar dapat berkembang serta bersaing di pasar global.

Adapun Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia Levita Supit mengatakan acara tersebut menandakan bisnis waralaba sangat memiliki prospek positif.

"Sampai saat ini perkembangan waralaba di tanah air tumbuh berkembang dengan baik," kata Levita dalam pernyataannya, Minggu (7/10/2018).

Pameran tahun lalu hanya menghadirkan 250 bisnis waralaba, namun pada tahun ini terdapat 450 merek franchise. Hal tersebut menujukkan respons masyarakat dan pelaku usaha yang bagus.

Ditambah lagi, pemerintah saat ini sudah membangun infrastruktur sehingga sangat mendukung perkembangan waralaba.

"Karena kita bisa membuka bisnis waralaba sampai ke daerah. Dulu permasalahanya utama ada di infrastruktur sehingga logistik amat sangat susah untuk mengirim dari satu daerah ke daerah yang lain," jelas Levita.

Dengan bertambahnya bandara dan pelabuhan yang ada di Indonesia, Levita menilai hal tersebut banyak membuat para pelaku usaha bergairah. Untuk itu banyak pelaku usaha di Indonesia yang mau mengembangkan bisnis waralaba terutama kaum milenial.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani memastikan pihaknya sangat berkomitmen untuk mendorong terciptanya pengusaha baru.

"Ini untuk menggerakan perekonomian nasional dan menciptakan iklim usaha yang positif di industri waralaba," tutur Rosan.

Rosan mengharapkan pameran tersebut dapat memunculkan pelaku usaha waralaba baru di Indonesia. Terutama pelaku usaha yang kreatif dan inovatif serta mampu bersaing di pasar global.

Di dalam bisnis waralaba, kopi juga menjadi produk yang favorit dalam bisnis. Ketua Umum Asosiasi Kopi Specialty Indonesia A Syafrudin menjelaskan, kehadiran usaha kafe meningkatkan nilai kopi yang ada saat ini.

Syafrudin menjelaskan kopi yang tadinya hanya komoditas, namun kini dapat menjadi karya seni dan gaya hidup.

"Nilai jualnya saat ini tinggi karena kita mau menikmati secangkir kopi di cafe akan berbeda harganya di kedai kopi pinggir jalan," ungkap Syafrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com