Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Pastikan Kenaikan Suku Bunga Dilakukan Bertahap

Kompas.com - 10/10/2018, 11:01 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, memastikan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate terus dinaikkan secara bertahap. Kebijakan ini dilakukan mengingat data perekonomian di AS yang terus membaik dan prediksi kondisi perekonomian ke depan, dilihat dari inflasi dan angka penyerapan tenaga kerja.

"Ekonomi AS ke depan akan semakin menguat. Dengan begitu, menurut kami, kenaikan suku bunga secara bertahap akan membantu perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan mempertahankan capaian penting bagi kami," kata Presiden Federal Reserve Cabang New York, John Williams, dalam Central Banking Forum 2018 di Hotel Conrad, Rabu (10/10/2018).

Williams memaparkan, tingkat pengangguran AS saat ini mencapai titik terendah sejak beberapa tahun terakhir, yakni sebesar 3,7 persen. Sementara tingkat inflasi juga terjaga, yakni masih di kisaran 2 persen.

Perkiraan ke depan, ekonomi AS akan semakin kuat dengan sejumlah stimulus fiskal yang dilakukan otoritas di sana. Williams turut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi AS tahun ini bisa meningkat sampai 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan 2,5 persen pada 2019 mendatang.

"Tren pertumbuhan ini akan semakin menguatkan penciptaan lapangan kerja baru yang sejalan dengan pengurangan tingkat pengangguran. Saya memprediksi, tingkat pengangguran akan turun lagi jadi 3,5 persen tahun depan yang merupakan level terendah dalam 50 tahun terakhir," tutur Williams.

Kenaikan suku bunga merupakan kebijakan bank sentral untuk menjaga keberlangsungan perekonomian suatu negara. Dalam hal ini, AS menempuh kebijakan tersebut karena membaiknya ekonomi mereka, yang sering disebut sebagai kembali ke normal, membuat daya beli masyarakat semakin tinggi yang berpotensi meningkatkan inflasi.

Melalui kenaikan suku bunga, jumlah peminjam uang akan berkurang yang diharapkan dapat menahan orang berbelanja dan lebih memilih untuk menabung. Dengan begitu, maka tingkat konsumsi yang tadinya meningkat akan lebih bisa dikontrol sehingga inflasi juga terjaga.

Meski begitu, Williams memastikan Federal Reserve turut mencermati dengan hati-hati dampak kebijakan mereka menaikkan suku bunga terhadap perekonomian di negara berkembang. Dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, Williams akan memanfaatkan kesempatan bertemu gubernur bank sentral seluruh dunia dan membicarakan langkah kebijakan ke depan demi keberlangsungan bersama.

Sebelumnya, The Fed pada 26 September 2018 menaikkan suku bunga acuan mereka sebesar 25 basis poin (bps), dari 2 persen jadi 2,25 persen. Sehari setelahnya, Bank Indonesia melalui hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) juga menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate sebesar 25 bps, dari 5,5 persen jadi 5,75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com