Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Lemah, Ini Saham yang Layak Diburu Untuk Investasi

Kompas.com - 10/10/2018, 11:37 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi rupiah yang tak stabil membuat investor terkesan wait and see mengenai perkembangan baru nilai tukar.

Mereka ragu jika investasi yang mereka tanam di saham tertentu akan anjlok seiring pelemahan rupiah. Manulife Aset Manajemen Indonesia menyarankan agar para investor memilih sektor yang berorientasi pada dollar AS karena nilainya yang perkasa.

"Kami sarankan ke sektor unggulan yang pendapatannya banyak dalam dollar AS karena dollar sedang menguat," ujar Chief Economist & Investment Strategist MAMI, Katarina Setiawan di Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Sektor yang dimaksud salah satunya energi. Tingginya harga minyak dunia hingga tembus 85 dollar per barel bisa menjadi sasaran empuk untuk berinvestasi. Selain itu, juga beberapa saham di sektor cunsumer discretionary.

"Bukan yang basic kayak makanan pokok, tapi lebih ke consumer discretionary seperti retailer, gadget," kata Katarina.

Apalagi, ia melihat saat ini daya beli masyarakat terhadap barang consumer semakin bagus sehingga penjualan tumbuh dengan baik.

Di samping itu, ada pula beberapa sektor yang tak disarankan MAMI. Sektor yang dimaksud yakni yang memiliki utang banyak dalam bentuk dollar AS. Sebut saja sektor infrastruktur yang masih menggunakan bahan baku impor.

"Bahan baku dari dollar AS sangat tidak diuntungkan dalam menguatnya dollar AS," kata Katarina.

Sementara untuk saham di media dan publikasi, Katarina melihat pertumbuhannya tidak istimewa. "Kita netral saja di saham media," lanjut dia.

Sementara untuk properti, MAMI lebih selektif memilihkan saham karena ada beberapa ada yang menggembirakan, ada pula yang merugi. Namun, sejauh ini saham properti cenderung masih rendah prospeknya.

Katarina mengatakan, saham properti snagat sensitif terhadap suku bunga. Sementara itu, Bank Indonesia terus menaikkan suku bunga seiirng kenaikan suku bunga acuan the Fed yang diprediksi masih akan terjadi hingga akhir 2018.

"Penjualan banyak tidak mencapai sasaran juga," kata Katarina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com