Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sariwangi Pailit, Ini Kata Dewan Teh Indonesia

Kompas.com - 18/10/2018, 20:52 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Teh Indonesia (DTI) turut angkat bicara menyusul pailitnya perusahaan teh PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung.

Kasus kepailitan ini bersumber pada gagalnya investasi sektor hulu. Terkait pinjaman dana yang dilakukan Sariwangi kepada Bank ICBC Indonesia digunakan untuk investasi irigasi.

“Yang saya pahami itu mereka itu gagal dalam investasi di hulu di kebun,” kata Ketua Dewan Teh Indonesia Bambang Murtioso seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (18/10/2018).

Dia menyebut, keinginan Sariwangi untuk menghindari musim kemarau dengan membuat pengairan di kebun teh nyatanya tidak memberi hasil apa pun.

Baca juga: Soal Sariwangi, Unilever Tegaskan Produksi Teh Sendiri

“Mereka itu kan mau menghindari musim kemarau dengan investasi di sumber air di kebun, sehingga kebun itu bisa di siram. Tapi mungkin dalam hitungan mereka itu ekonomis, maka dilakukan investasi. Karena baru itu investasi the di irigasi. Kegagalannya di situ,” ucapnya.

Bambang mengatakan, sejauh ini industri teh milik Sariwangi tidak memiliki masalah. Hanya saja target yang harus dilunasi karena pinjaman modal investasi tidak mampu dilunasi.

“Industri teh-nya sih enggak masalah, itu karena gagal investasi sehingga kewajiban yang sudah ditentukan tidak tercapai. Kan kalau perusahaan yang investasi-nya berhasil tidak menjadi masalah,” tegasnya.

Ia menyatakan, kesulitan itu utamanya di sektor produsen teh, hal ini berdampak pada tingkat produktivitas yang rendah di hulu. Namun berbeda ketika produk sudah berbentuk kemasan, yang sejauh ini tidak bermasalah.

“Secara global kesulitan itu bagi produsen-produsen yang tingkat produktivitasnya rendah sehingga di hulu itu tidak bisa menikmati perkembangan industri teh. Kalau di hilir atau retail itu kan baik-baik saja. Ada perusahaan yang berkembang,” tegasnya.

Menurut Nugroho B. Koesnohadi selaku Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo), sejauh ini masih ada perkebunan teh yang menguntungkan. Yang ia tahu ada dua perkebunan teh yakni perkebunan teh hijau dan perkebunan teh hitam.

“Hanya satu hingga dua yang bisa melewati kesulitan itu. Yang saya tahu, di Indonesia itu contohnya kalau untuk perkebunan the yang masih untung ada dua yakni untuk teh hitam itu PT Total Tiga dan kalau yang teh hijau ada PT PT Kabepe Chakra di Jawa Barat,” tegasya. (Kiki Safitri)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Dewan Teh Indonesia angkat bicara soal pailitnya perusahaan teh Sariwangi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com