Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surveyor Indonesia Siap Merambah Vietnam

Kompas.com - 19/10/2018, 18:37 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Surveyor Indonesia (Persero) bakal melebarkan sayap bisnisnya hingga ke kawasan Asia Tenggara. Negara yang dipilih perusahaan pelat merah untuk ekspansi tersebut adalah Vietnam.

Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M Noer menyatakan, Vietnam memiliki potensi pasar yang bagus bagi Surveyor Indonesia.

Keyakinan itu diperoleh Dian lantaran badan usaha milik negara (BUMN) lainnya yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah sukses mengembangkan pasarnya di Vietnam.

"Kami lihat kesempatan di Vietnam ini cerah. Jadi saya kira ini keharusan kalau perusahaan mau berkembang. Jadi tidak hanya jago kandang tapi juga nanti bisa di-recognize di industri mereka sendiri kalau mereka bisa ke pasar luar," sebut Dian di Graha Surveyor Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Baca juga: Agar Tak Kalah dari Vietnam, Pembangunan Infrastruktur Mesti Terus Dilakukan

Adapun sebagai awalannya, Dian mengaku akan bersinergi dengan Semen Indonesia yang kini diketahui telah memiliki pabrik di Vietnam.

Dian menjelaskan, Surveyor Indonesia nantinya akan melakukan pengecekan kualitas dan kontrol pabrik tersebut menggantikan perusahaan Vietnam yang saat ini mengerjakan bagian tersebut.

"Pada dasarnya bersinergi ini mampu menghasilkan sesuatu yg baru, baik surveyor maupun Semen Indonesia. Marketnya ada, jadi kenapa tidak sinergi dengan BUMN saja?" kata dia.

Tahapan awal pun mulai dijajaki oleh Dian untuk bisa mengembangkan pasarnya di Vietnam. Sistem politik komunis di sana pun diakui sedikit menjadi kendala, tetapi masih bisa ditangani dengan baik sampai saat ini.

Oleh karena itu, Dian menargetkan Surveyor Indonesia mulai bisa memasuki pasar Vietnam pada 2019. Hal tersebut diharapkannya menjadi gerbang bagi Surveyor Indonesia untuk berekspansi ke negara-negara lainnya.

"Bagaimana kita bisa memasuki market baru kalau hanya di Indonesia. Ini bukan berarti tidak ada peluang lagi, tetapi kita harus ke luar. Kita harus melihat potensi di luar. Di ASEAN pertama Vietnam kami jajaki. Vietnam potensi bekerja sama dengan BUMN setempat. Kata kunci memang bersinergi dengan bumn, kita memiliki peluang di situ," ucap Dian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com