Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Semester I 2018, Bisnis Bank Perkreditan Rakyat Masih Tumbuh

Kompas.com - 22/10/2018, 14:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Bank Rakyat Indonesia (Perbarindo) melaporkan, kinerja industri bank perkreditan rakyat (BPR) dan BPR syariah (BPR) masih tumbuh dengan baik hingga semester I 2018. Ini terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Ketua Umum Perbarindo Djoko Suyanto menjelaskan, hingga Juli 2018 jumlah kredit yang disalurkan BPR dan BPRS mencapai Rp 95 triliun yang didominasi kredit untuk UMKM. Angka ini tumbuh 8,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Keberhasilan dalam penyaluran kredit mencerminkan Industri BPR dan BPRS memiliki produk dan layanan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," kata Djoko dalam pernyataannya pada acara Munas X Perbarindo di Solo, Senin (22/10/2018).

sementara itu, dari sisi penghimpunan DPK, jumlah tabungan pada Juli 2018 mencapai Rp 28 triliun, naik 14,23 persen dibandingkan posisi setahun sebelumnya.

Hal yang sama juga pada sisi deposito yang mencatat pertumbuhan mencapai 8,99 persen menjadi Rp 60 triliun pada Juli 2018.

Selain itu, industri BPR dan BPRS telah melayani masyarakat Indonesia sebanyak 17 Juta nasabah, terdiri dari debitur sebanyak 4 juta rekening dengan rata-rata pinjaman Rp 27 juta. Adapun jumlah deposan sebanyak 600.000 rekening dengan rata-rata deposito sebesar Rp 102 juta dan penabung 12,4 juta rekening dengan rata-rata tabungan sebesar Rp 2 juta.

Agar lebih kompetitif, imbuh Djoko, industri BPR dan BPRS pun telah melakukan sejumlah inovasi. Beberapa di antaranya adalah bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri terkait pemanfaatan data kependudukan.

Dilakukan pula penerbitan uang elektronik Perbarindo yang memiliki kemudahan untuk dapat diisi ulang melalui berbagai sarana yang disediakan oleh penerbit, sehingga dapat menjangkau seluruh segmen masyarakat termasuk yang belum memiliki akses kepada perbankan untuk menggunakan instrumen pembayaran non tunai.

"Layanan tersebut telah dilaksanakan dengan bekerjasama BNI melalui co-branding. Ada tiga jenis kartu yang telah diterbitkan yaitu Perbarindo Card, E-money untuk nasabah Umum BPR dan E-Money untuk Nasabah Pelajar," jelas Djoko.
 
Industri BPR dan BPRS juga meluncurkan layanan BPR E-cash Layanan BPR e-cash. Djoko menjelaskan, BPR e-cash merupakan sarana transaksi nontunai di mobile (HP). Dalam rangka digitalisasi layanan BPR-BPRS, Perbarindo juga menginiasi dan merealisasikan pengembangan Mobile Point Of Sales BPR (MPOS) BPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com