Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di AS, Ada Tren Pegawai Tak Mau Pensiun

Kompas.com - 22/10/2018, 15:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah AS kini sedang fokus untuk menekan jumlah tenaga kerja berusia senior melalui program bernama National Employ Older Workers Week. Sebab, di negara tersebut ada tren peningkatan pegawai yang enggan untuk pensiun.

Dikutip dari Fox Business, Senin (22/10/2018), jumlah tenaga kerja AS yang berusia di atas usia pensiun, yakni 65 tahun, melonjak hampir 19 persen pada tahun 2016. Angka tersebut, menurut data Pew Research Center, meningkat dibandingkan 12,8 persen pada tahun 2000.

Para tenaga kerja tersebut bekerja penuh maupun paruh waktu. Kurang dari separuh pekerja tersebut dilaporkan bekerja paruh waktu, sementara pada saat yang sama jumlah pekerja yang bekerja penuh meningkat pula.

Departemen Tenaga Kerja AS memproyeksikan pada tahun 2020, 25 persen tenaga kerja di AS akan berusia di atas 55 tahun. Angka tersebut naik dibandingkan 13 persen pada tahun 2000.

Sejumlah pekerja berusia senior di AS enggan pensiun lantaran tabungan semakin sulit untuk dipupuk. Studi teranyar yang dilakukan oleh Institute on Retirement Security menyebut, rata-rata tabungan di antara para pekerja AS dan bukan hanya tabungan pensiun, adalah nol dollar AS alias tidak ada.

Hampir 60 persen warga AS usia produktif tidak memiliki tabungan pensiun. Selain itu, jumlah perusahaan yang mendukung program dana pensiun juga menurun.

Alasan lain para pekerja usia senior memilih tidak pensiun adalah perolehan manfaat jaminan sosial yang lebih tinggi. Di samping itu, usia harapan hidup juga semakin panjang.

Para pekerja yang masih bekerja meski sudah berusia di atas 65 tahun umumnya mengisi posisi pekerjaan di sektor pemasaran, hukum, pendidikan, serta operasional bisnis dan keuangan. Data Pew Research menyebut, jumlah pekerja usia senior pada sektor tersebut lebih banyak ketimbang pada posisi layanan boga, konstruksi, maupun komputer.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com