Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Kurs Turki dan Argentina, Laba Philips Merosot

Kompas.com - 22/10/2018, 17:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber AFP

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Raksasa elektronik asal Belanda Philips melaporkan peningkatan penjualan pada kuartal III 2018. Akan tetapi, laba pada periode yang sama merosot karena gejolak kurs. 

Dikutip dari AFP, Senin (22/10/2018), penjualan Philips dilaporkan naik 4 persen menjadi 4,3 miliar euro atau 4,9 miliar dollar AS. Adapun pemesanan untuk produk diagnostik dan perawatan medis tercatat tumbuh 11 persen.

Sementara itu, laba bersih Philips pada kuartal III 2018 tercatat sebesar 292 juta euro. Angka ini turun dibandingkan 423 juta euro pada periode yang sama tahun lalu.

"Meskipun saya senang dengan berlanjutnya penguatan pertumbuhan pemesanan sebesar 11 persen pada kuartal III, perbaikan operasional tertekan gejolak nilai tukar," kata CEO Philips Frans van Houten.

Adapun melalui telekonferensi, Direktur Keuangan Philips Abhijit Bhattacharya mengungkapkan, Philips terdampak anjloknya nilai tukar lira Turki dan peso Argentina beberapa waktu lalu.

Philips selama ini dikenal sebagai produsen bola lampu, produk elektronik, hingga televisi. Akan tetapi, secara perlahan Philips mundur dari bisnis-bisnis tersebut lantaran ketatnya persaingan di Asia.

Kini Philipis lebih fokus kepada teknologi medis dan kesehatan. Ini mencakup tomografi komputer dan pencitraan molekular, termasuk pula perangkat elektronik rumah tangga.

Philips pun dalam kesempatan itu menegaskan kembali peningkatan penjualan sebesar 4-6 persen pada periode 2017-2020.

Namun demikian, Philips menyatakan pandangannya terkait peningkatan ketegangan perdagangan internasional. Terkait kondisi tersebut, Philips mengaku akan fokus pada produksi lokal, misalnya di China, untuk menghindari dampak perang dagang AS-China.

"Bagus untuk mengetahui bahwa Philips mendistribusi aktivitas produksi dengan cara seragam di seluruh dunia, dengan sepertiga di Eropa, sepertiga di China, dan sepertiga di AS. Ini menciptakan fleksibilitas," ujar juru bicara Philips Ben Zwirs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com