Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OOC 2018 Hasilkan 287 Komitmen 10 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 31/10/2018, 09:59 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Perhelatan Our Ocean Conference (OOC) 2018 berhasil mengumpulkan 287 komitmen dengan nilai lebih dari 10 miliar dolar AS dan menciptakan 14 juta kilometer persegi Kawasan Konservasi Laut.

“Jumlah ini melebihi harapan kami. Kami berterima kasih atas kontribusi kolektif Bapak dan Ibu sekalian dalam menentukan masa depan laut dan isinya, agar lebih lestari dan dikelola secara berkelanjutan,” tutur Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam sambutannya pada Global Ocean Leadership Panel yang merupakan rangkaian acara OOC 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018).

Sebagai salah satu sumber rantai kehidupan manusia, saat ini kelestarian laut dinilai mengkhawatirkan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya sampah plastik, sehingga mencemarkan kesehatan laut.

Sampah plastik tersebut akan terurai menjadi mikroplastik. Ikan-ikan di laut yang kerap dikonsumsi, akan memakan mikroplastik tersebut.

“Ini tentunya sangat membahayakan diri kita sendiri, karena kita makan ikan yang mengandung mikroplastik,” jelas Susi.

Selain itu, banyaknya aktivitas perikanan ilegal atau illegal fishing juga menjadi ancaman bagi kelestarian laut. Pelaku illegal fishing dan destructive fishing kerap kali menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, sehingga mencemarkan ekologi laut.

“93 persen ikan kami dieksploitasi berlebihan oleh alat tangkap yang tidak ramah lingkungan oleh pelaku illegal fishing,” tambahnya.

Indonesia telah melakukan upaya untuk melindungi lautan dengan berperang melawan illegal fishing, dan telah berhasil menenggelamkan 488 kapal pelaku illegal fishing.

“Kami memberlakukan moratorium selama satu tahun terhadap kapal eKS asing untuk beroperasi. Kami juga melarang trawl yang telah merusak perairan kami,” jelas Susi.

Dalam menjaga kelestarian laut secara bertanggung jawab, Susi menegaskan perlu adanya koordinasi dan kerja sama yang erat antar negara, terutama kerjasama regional.

“Indonesia belajar, tanpa adanya kerja sama dengan negara tetangga, apa yang kita lakukan belumlah cukup,” tuturnya.

Terakhir, dia mengimbau kepada masyarakat agar menyadari pentingnya laut sebagai bagian dari kehidupan.

“Kita harus menyadari bukan laut yang membutuhkan kita, melainkan kita yang membutuhkan laut. Laut mampu memulihkan dirinya sendiri jika kita memberinya kesempatan,” ucap Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com