Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rugi Rp 18 Triliun, PLN Disebut Menteri Rini Sehat secara "Cash Flow"

Kompas.com - 31/10/2018, 22:11 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalam laporan keuangan kuartal III 2018 mencatatkan kerugian sebesar Rp 18,5 triliun. Sementara di periode yang sama tahun sebelumnya, PLN masih membukukan laba Rp 3,04 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, meskipun membukukan kerugian, arus kas (cash flow) PLN masih sehat.

"Jadi keadaan PLN itu sehat secara cash flow yang penting kondisi perusahaan itu bagaimana cash flow-nya, cash flow-nya sangat sehat," ujar Rini ketika ditemui awak media selepas penandatanganan kerja sama antara BUMN dengan Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (31/10/2018).

Rini menjelaskan, penyebab membengkaknya kerugian PLN adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Pasalnya, PLN tiap kali meneken kontrak dengan independent power producer (IPP) dilakukan dengan dollar AS. Sehingga, banyak kewajiban yang harus dibayarkan PLN di masa yang akan datang berlaku dalam dollar AS.

Baca juga: PLN Pertimbangkan Bangun Infrastruktur Kelistrikan Tahan Gempa

Hal tersebutlah yang membuat catatan keuangan PLN defisit.

"Urusan PLN itu adalah karena rupiah itu melemah sehingga ada yg dikatakan unrealize lost. PLN punya kewajiban dengan dollar seringkali kontrak dengan IPP dalam dollar," ujar Rini.

Dia menyebutkan, kerugian tersebut hanya hitam di atas putih. Lantaran utang atau kewajiban yang dimiliki PLN tidak jatuh tempo dalam waktu dekat.

"Saat sekarang  tidak terjadi hanya unrealize, jadi hanya tercatat di buku, kalau sekarang saya bayar maka akan segini, tapi sekarang gak ada yg dibayar jadi belum realize," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com