Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukalapak Targetkan Penambahan 12,5 Juta Pengguna

Kompas.com - 01/11/2018, 19:39 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Associate Vice President of Brand Bukalapak Arie K. Wibowo mengatakan, pihaknya berharap bisa menambah pengguna Bukalapak hingga 12,5 juta pengguna baru hingga akhir tahun 2018. Hingga saat ini, pengguna BukaLapak sudah mencapai 50 juta orang.

"Kita harapkan memang terjadi peningkatan, sebelumnya yang kita launching pada bulan Juli peningkatannya baik sekali. Dari Shake-a-thon ini diharapkan sekitar 20-25 persen (pengguna dari 50 juta)," sebut Arie ketika Konferensi Pers Shake-a-thon di Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Dia juga mengatakan, acara ini digelar Bukalapak untuk mendukung para pelaku UKM di Indonesia.

"Melalui program Shake-a-thon, kami mengajak masyarakat Indonesia untuk aktif berbelanja di Bukalapak karena dengan berbelanja di Bukalapak berarti turut mendukung perekonomian UKM di Indonesia. Para pelapak berkesempatan untuk meningkatkan penjualannya dan semakin semangat untuk bertumbuh bersama Bukalapak," jelas Arie.

Baca juga: BukaLapak Targetkan Transaksi BukaCicilan Rp 50 Miliar

Shake-a-thon adalah fitur dimana pengguna Bukalapak menggoyangkan ponselnya untuk bisa mendapatkan berbagai macam hadiah baik berupa barang maupun cashbak.

Periode aktif permainan untuk Shake-a-thon terbagi menjadi 2 periode setiap harinya, yaitu pukul 08.30-09.30 WIB, dan pukul 20.30-21.30 WIB. Sementara khusus untuk Kamis, 1 November 2018 terbagi menjadi 4 periode spesial, yakni pukul 08.30-09.30 WIB, pukul 20.00-20.15 WIB, pukul 20.30-20.45 WIB, dan pukul 21.00-21.15 WIB.

"Untuk hari ini, pengguna bisa mendapat mulai dari handphone sampai cashback Rp 1 juta," tutur Arie.

Arie juga menjanjikan, selain promo Shake-a-thon yang sudah dimulai dari 10 Oktober hingga 9 November nanti untuk sesi 1 ini, akan ada berbagai promo menarik lain hingga akhir tahun nanti.

"Kita tunggu saja ke depan, pasti akan banyak promo-promo yang menarik," ucapnya.

Saat ini, Bukalapak juga mulai mengembangkan beragam fitur dan produk termasuk pembaruan pada tampilan aplikasi sebagai bentuk inovasi dan kreativitas dari Bukalapak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com