Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pakan Ternak, Pemerintah akan Impor Jagung 50.000-100.000 Ton

Kompas.com - 02/11/2018, 21:07 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah membuka keran impor jagung dalam waktu dekat. Kebijakan itu diambil usai pemerintah menggelar rapat koordinasi pangan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

"Untuk peternak, kita sudah siapkan carikan jagung bagaimana caranya agar peternak kecil diperhatikan," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi.

Saat ini kata Amran, harga jagung mengalami lonjakan. Hal inilah yang membuat para peternak menjerit harus membeli jagung untuk pakan dengan harga yang mahal.

Saat ditanya skema penyediaan jagung untuk peternak, Amran tidak menyebut pasti bahwa pemerintah akan melakukan impor jagung.

Baca juga: Produksi Beras Surplus, Bulog Anggap Belum Perlu Impor Lagi

Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tutup mulut soal persoalan ketersediaan jagung untuk para peternak.

Saat ditanya, ia justru meminta wartawan untuk menanyakan hal itu kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Kepala Bulog Budi Waseso juga tak mau komentar soal penyediaan jagung. Ia bilang Menko Perekonomian akan memberikan penjelasan.

Titik terang dari hasil rapat koordinasi terkait pangan itu justru muncul dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita.

Ia menuturkan, pihaknya mengusulkan adanya impor jagung untuk para peternak sebanyak 50.000-100.000 ton pada akhir 2018. Ketut mengatakan, usulan itu sudah disepakati di dalam rapat koordinasi untuk keperluan pakan ternak.

"Jagung kan mahal nih, ya supaya biar terjangkau misalnya sampai Rp 4.000 per kg kan sesuai HPP, makanya diintervensi di situ," kata dia.

Nantinya Bulog akan ditugasi untuk mengimpor jagung untuk keperluan pakan ternak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com