Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyedia Jaringan Keuangan Dunia Tangguhkan Layanannya untuk Perbankan Iran

Kompas.com - 07/11/2018, 08:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), sebagai penyedia jariangan transfer moneter internasional mengatakan telah menghentikan layanannya di beberapa bank di Iran setelah Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi nuklir kepada negara beribu kota di Teheran tersebut.

Dikutp dari AFP, Selasa (7/11/2018), penangguhan layanan telah diberlakukan sejak Senin (5/11/2018) lalu.

"Sesuai dengan misi kami mendukung ketahanan dan integritas sistem keuangan global sebagai penyedia layanan yang netral, SWIFT menagguhkan akses beberapa bank Iran di jaringan kami," sebut mereka.

"Langkah ini, meskipun disesalkan, telah diambil untuk kepentingan stabilitas dan integritas sistem keuangan global secara luas," jelas SWIFT lebih lanjut.

SWIFT yang berbasis di Belgia ini menyediakan layanan messenger yang memungKinkan transfer internasional.

Sehingga, tanpa layanannya bank-bank di Iran akan menjadi sulit untuk melakukan bisnis dengan klien yang berani berhadapan dengan sanksi AS.

Sebelumnya, sanksi terhadap Iran telah dihentikan setelah Iran menandatangai perjanjian untuk membatasi ambisinya terhadap nuklir di tahun 2015.

Namun, Presiden Trump menarik diri dari sanksi tersebut dan menerapkan kembali sanksi yang mulai berlaku Senin lalu.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menjelaskan, keringanan akan diberikan untuk memungkinkan delapan negara tetap bisa membeli minyak Iran, namun dengan jumlah yang dibatasi.

Sehingga, ini bisa jadi berarti perbankan atau bisnis Eropa lainnya menghadapi sanksi tambahan jika AS menganggap mereka melanggar sanksi dengan menekan SWIFT untuk mengambil tindakan.

Adapun jaringan SWIFT sendiri menghubungkan 11.000 bank dan lembaga keuangan di 200 negara dan teritori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com