Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Minta Pemda Kawal Harga Bahan Pokok Jelang Akhir Tahun

Kompas.com - 12/11/2018, 16:40 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk memantau persediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok, khususnya menjelang hari raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

“Diharapkan melalui rapat koordinasi, Pemerintah Pusat bersama sama dengan Pemerintah Paerah dapat terus meningkatkan kerjasama dalam mengawal pasokan dan kestabilan harga bapok, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Enggartiasto dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (12/11/2018).

Enggartiasto mengatakan, setidaknya ada dua periode yang harus diwaspadai terkait kenaikan permintaan bahan pokok yang dapat menyebabkan lonjakan harga. Kedua periode tersebut adalah ketika memasuki bulan suci Ramadan dan menjelang akhir tahun.

Khusus periode akhir tahun, terdapat beberapa daerah yang mengalami tren kenaikan harga bahan pokok.

Baca juga: Di Batam, Mendag Tegaskan Harga Pangan Stabil

"Hal ini disebabkan adanya kenaikan permintaan bahan pokok untuk kebutuhan perayaan hari keagamaan. Daerah tersebut adalah Sumatera Utara, Kalimanta Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Barat," sebut Enggar.

Selain itu, terdapat juga beberapa daerah yang diperkirakan akan mengalami kenaikan permintaan pada akhir tahun. Ini karena daerah tersebut merupakan daerah tujuan wisata, di antaranya DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali.

Guna menghadapi potensi kenaikan permintaan ini, Pemda diharapkan dapat memantau dan melaporkan perkembangan harga harian di pasar.

"Pemerintah Daerah juga diharapkan dapat melaporkan perkembangan kelancaran distribusi dan jumlah pasokan bahan pokok," ujarnya.

Enggar juga meminta Pemda untuk meningkatkan koordinasi antara instansi di wilayah kerjanya masing-masing.

Baca juga: Masyarakat Kerap Korbankan Pembelian Bahan Pokok untuk Membeli Rokok

Ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok melalui kegiatan operasi pasar dan pasar murah di lokasi pemukiman masyarakat berpendapatan rendah. Serta untuk menjaga keamanan dan kelancaran distribusi pasokan yang didukung dengan kesiapan moda angkutan barang.

Para pelaku usaha juga diimbau dan diminta untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan menimbun barang dalam rangka spekulasi.

“Untuk itu, Pemerintah Pusat dan Daerah akan meningkatkan pengawasan secara terpadu, bila diperlukan bekerja sama dengan aparat keamanan,” tandas Enggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com