Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Milik Negara, Barang Sitaan Kasus Korupsi akan Langsung Dilelang

Kompas.com - 15/11/2018, 17:08 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila biasanya pemerintah melelang barang hasil kasus korupsi yang sudah jadi milik negara, namun tidak untuk beberapa waktu ke depan.

Barang sitaan kasus korupsi pun akan turut dilelang meski belum ada ketetapan hukum tetap dan belum jadi barang milik negara.

"Saat ini KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) bersama-sama dengan MA (Mahkamah Agung), sedang menyusun peraturan MA yang tujuannya adalah untuk melakukan lelang atau penjualan barang barang sitaan," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara peluncuran Domain lelang.go.id di kompleks Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

"Artinya barang tersebut belum dirampas untuk negara tetapi dalam rangka efektivitas, efisiensi barang sitaan kami ingin agar barang sitaan itu segara dapat dijual," sambung dia.

Baca juga: 52 Barang Gratifikasi KPK Dilelang Hari Ini, Mulai Voucher Belanja hingga Keris

KPK tak masalah apabila barang-barang merupakan barang bukti di pengadilan. Justru, kata dia, dengan dilelang, maka barang bukti tersebut menjadi lebih ringkas karena menjadi bentuk uang.

Lelang barang sitaan kasus korupsi juga dinilai menguntungkan negara. Sebab, negara tak perlu susah-susah menyediakan gudang atau tempat untuk menyimpan barang tersebut.

Alexander mengungkapan, ada barang sitaan kasus korupsi yang disita KPK sejak 4 tahun lalu, namun hingga kini perkaranya belum disidangkan.

"Saya lihat barang-barang itu ada yang rusak. Kami khawatir sidang itu dijalankan dan majelis hakim memutus untuk mengembalikan barang yang disita oleh KPK, saya pastikan negara pasti akan rugi. Karena harus mengganti barang.yang sudah rusak senilai saat barang itu disita oleh KPK," kata dia.

Baca juga: Domain untuk Situs Lelang Kemenkeu Resmi Diganti Mulai Kamis Ini

Untuk memuluskan rencana ini, KPK dan MA sudah mengundang kantor lelang negara untuk memberikan masukan. Kantor lelang menjadi penting karena bisa menentukan nilai barang sitaan kasus korupsi itu.

Ke depan, ia berharap kerjasama KPK dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan bisa lebih erat, menyusul kian maraknya kasus korupsi.

"Setelah adanya keputusan MK bahwa KPK menangani TPPU dari kasus tindak pidana korupsi dan banyaknya kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan politisi dan kepala daerah, kecendrungan ke depan barang rampasan yang dikelola akan semakin meningkat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com