Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Proyeksikan Inflasi hingga Akhir 2018 Mencapai 3,2 Persen

Kompas.com - 16/11/2018, 14:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, inflasi hingga minggu kedua November 2018 masih dalam batas yang aman. Hal tersebut berdasarkan survei pemantauan harga oleh BI yang mencatat inflasi hingga minggu kedua November 2018 sebesar 0,17 persen dibandingkan bulan lalu.

"Semua barang-barang terkendali, baik harga pangan maupun inflasi inti cukup terkendali," ujar Perry di kompleks BI, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Secara year to date, inflasi sebesar 2,4 persen. Melihat angka-angka tersebut, Perry meyakini hingga akhir tahun inflasi masih dalam batas aman di bawah yang ditargetkan.

"Ini mengonfirmasi kami bahwa inflasi akhir tahun sekitar 3,2 persen," kata Perry.

Perry menganggap angka tersebut merupakan capaian yang menggembirakan. Hal ini bisa dicapai dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dan BI dalma pengendalian inflasi.

"Kami sama-sama mengelola kecukupan bahan, juga bagaimana keseimbangan permintaan agregat dan penawaran agregat," kata Perry.

Pada Oktober 2018 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,28 persen. Angkanya lebih besar dibandingkan September 2018 yang mengalami deflasi 0,18 persen. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga cabai merah, bensin, dan sewa rumah.

Penyumbang tertinggi inflasi Oktober 2018 yakni komponen pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan BBM dengan inflasi 0 ,42 persen dan andil ke inflasi Oktober 0,10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com