Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2018, Laba Bersih Dyandra Melonjak 162,75 persen

Kompas.com - 21/11/2018, 20:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dyandra Media International Tbk (Dyandra), perusahaan induk (holding) beberapa perusahaan yang bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE), mencatatkan laba hingga kuartal III 2018 sebesar Rp 23,08 miliar.

Laba bersih tersebut tumbuh 162,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja Dyandra ditopang empat perusahaan yang menjadi pilar bisnisnya, yaitu PT Dyandra Promosindo (DP) mengelola bisnis Penyelenggaraan Acara (event), PT Dyamall Graha Utama (DGU) menjalankan usaha Penunjang Acara, PT Nusa Dua Indonesia (NDI) fokus pada bisnis Ruang Konvensi dan Eksibisi (pameran), dan PT Graha Multi Utama (GMU) dari bisnis hotel.

Dari keempat perusahaan itu diperoleh pendapatan bersih Dyandra mencapai Rp 674,04 miliar, tumbuh 12,44 persen year on year jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 599,46 miliar.

Baca juga: Anak Usaha Dyandra Jual Hotel Santika ke Grahasatria Dayatama

Presiden Direktur Dyandra Rina R Maksum optimistis, hingga akhir 2018, kinerja mereka akan semakin baik.

"Ditopang oleh pertumbuhan pasar MICE di Indonesia. Dyandra berharap, pertumbuhan bisnis MICE tersebut berlanjut hingga sepanjang 2019, terutama di sektor industri Pameran," ujar Rina dalam keterangan tertulis, Rabu (21/11/2018).

Merujuk data dari Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), pertumbuhan jumlah pameran di Indonesia sepanjang tahun ini mencapai 4 persen. Tahun lalu, tercatat sebanyak 367 pameran dan tahun 2018 sebanyak 382 pameran yang diselenggarakan di Indonesia. Dari total jumlah pameran sepanjang 2018, DP sukses menggelar 62 pameran atau menguasai 16,2 persen pangsa pasar industri pameran di Indonesia.

Dengan pertumbuhan industri yang stabil di tahun 2018, Rina memperkirakan, akan berdampak positif sehingga total pendapatan bisa mencapai angka Rp 1 triliun.

“Total pendapatan Dyandra di akhir 2018 nanti, kami perkirakan sudah bisa tembus Rp 1 triliun,” kata Rina.

Rina mengungkap berbagai strategi yang disiapkan untuk mendongkrak pendspatan dan laba pada 2019. Di bisnis Penyelenggaraan Acara, Dyandra akan tetap fokus pada acara-acara besar dan menjadi signature Dyandra, salah satunya Indonesia International Motor Show (IIMS). Selain itu juga menciptakan pameran-pameran baru yang signifikan, brand activation yang akan memperluas jaringan klien hingga ke institusi pemerintah sampai pengembangan bisnis agensi digital bernama Underlined.

Pada bisnis Ruang Konvensi dan Eksibisi, Dyandra akan mendongkrak bisnis Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dengan mencari pasar baru, salah satunya yaitu pasar Cina. Dyandra juga akan mengembangkan kerja sama bisnis dengan berbagai agen distribusi dalam jaringan (daring) untuk pengembangan ke pasar Eropa, Rusia, dan Australia.

Pada bisnis Hotel, Dyandra akan fokus pada hotel-hotel yang ada di bawah naungan payung GMU. Secara total, GMU memiliki 1.115 kamar yang terdiri dari 533 kamar hotel Santika dan 582 kamar hotel Amaris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com