Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Proyek LRT Kereta Cepat Ditunda karena Masalah Lahan

Kompas.com - 21/11/2018, 22:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pekerjaan konstruksi proyek Light Rail Transit (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditunda sementara waktu. Penundaan tersebut diakibatkan pembebasan lahan yang masih bermasalah.

"Ada sedikit masalah revisi mengenai, saya kira, pembebasan tanah karena overlapping antara kereta cepat dengan LRT," ujar Luhut di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Luhut juga mengamini pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyebut penyebab ditundanya proyek tersebut karena menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu, perlu diatur ulang soal pengelolaan lahan sehingga tak terjadi benturan. Ia memastikan proyek akan langsung diteruskan begitu masalahnya selesai.

"Saya kira akan selesai juga, tapi tertunda beberapa waktu," kata Luhut.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Hentikan Sementara Proyek KA Cepat dan LRT di Tol Jakarta-Cikampek

Sebagai informasi, selain kedua proyek tersebut, saat ini juga tengah dilaksanakan proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated). Jalan tol ini ditargetkan dapat dibuka fungsional pada Lebaran 2019.

Budi Karya Sumadi sebelumnya meminta stakeholder pelaksana proyek tersebut menghitung dampak pekerjaan konstruksi yang mereka laksanakan. Penghentian sementara ini hanya dilakukan di beberapa titik saja yang memiliki dampak cukup besar terhadap kemacetan kendaraan, yaitu KM 11 hingga KM 17.

Sementara, untuk titik-titik lain yang dinilai kurang berkontribusi besar, tetap dapat dilaksanakan pekerjaannya.

Adapun untuk proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Budi menyatakan, tidak ada penghentian sementara.

Namun, ia meminta Jasa Marga segera menyerahkan proposal untuk mengetahui secara detail tentang perkembangan proyek sekaligus solusi mengatasi kemacetan.

"Jasa Marga yang sekarang waktunya ketat sekali. Saya minta besok rapat dengan saya. Saya ingin tahu detail apa yang dilakukan, apakah itu termasuk prioritas yang dikerjakan, atau waktunya bisa lain," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com