Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Pengusaha, Tiga Hal Ini Jadi PR Capres-Cawapres

Kompas.com - 22/11/2018, 08:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menganggap visi dan misi yang diusung kedua kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) belum menyentuh substansi masalah di dunia usaha. Termasuk bagaimana mengimplementasikan visi yang dibangun untuk memajukan industri.

"Sebenarnya kebijakan pemerintah sudah banyak yang bagus. Tapi masalahnya implementasi di lapangan belum jalan," ujar Shinta di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Shinta mengatakan, salah satu hal yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin selanjutnya yakni soal kebijakan dan perizinan. Pemerintah saat ini berkoar-koar bahwa regulasi pusat dan daerah mau diintegrasikan. Pemerintah juga sudah membuat online single submission (OSS) agar investor lebih mudah mengurus izin.

"Itu kan belum jalan integrasinya. Jadi sekarang masih banyak tumpang tindih regulasi pusat dan daerah," kata Shinta.

Baca juga: Pengusaha: Visi-Misi Ekonomi Dua Kandidiat Capres Masih di Permukaan

Kedua, masalah ketenagakerjaan jadi hal yang harus diselesaikan di periode berikutnya. Diketahui, pemerintah saat ini tengah mendorong Indonesia untuk menerapkan revolusi industri 4.0 di mana penggunaan teknologi menjadi hal utama.

Namun, hal ini akan berdampak pada sumber daya manusia yang akan tergantikan oleh kecerdasan artifisial nantinya. Belum lagi keterampilan pekerja yang dibutuhkan akan lebih tinggi dari standar saat ini.

"Ini yang harus kita hati-hati karena masih banyak masyarakat di bawah garis kemiskinan, bagaimana nanti kalau kita kekurangan lapangan kerja yang disediakan," kata Shinta.

Oleh karena itu, pentingnya pelatihan vokasi bagi pekerja-pekerja tersebut agar kemampuannya bertambah menyesuaikan kebutuhan perkembangan zaman. Dari segi daya saingnya juga patut ditingkatkan.

Meski peringkat kemudahan berusaha di Indonesia menunjukkan peningkatan, namun jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia termasuk tertinggal. Dengan demikian, investor juga akan berpikir dua kali untuk masuk ke pasar Indonesia.

Baca juga: Daya Saing Indonesia Kalah Dibanding Negara-negara Tetangga

Menurut Shinta, daya saing Indonesia menjadi kunci untuk memajukan industri.

"Ini suatu isu yang mesti diangkat oleh kandidat presiden bagaimana jadi fokus indonesia meningkatkan kompetitif kita. Saya pikri kita harus hati-hati sekali," kata Shinta.

"Kita tidak bisa berdiri sendiri meski mau jadi negara mandiri. Kita masih banyak intervensi dari luar. Ini yang harus kita perhatikan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com