Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Generasi Milenial, Pilih Emas atau Deposito?

Kompas.com - 23/11/2018, 06:03 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi emas merupakan salah satu alternatif jenis investasi yang perlu dicoba generasi milenial. Sebab, harga emas tiap tahunnya cenderung meningkat.

Pada Kamis 22 November 2018 harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan Rp 3.030 menjadi Rp 613.370 per gram, dari sebelumnya Rp 610.340 per gram.

Perencana keuangan, Aidil Akbar menilai investasi emas masih cukup menjanjikan. Namun, menurut dia, kenaikan harga emas tak akan signifikan.

Atas dasar itu, dia menilai investasi emas masih diperbolehkan bagi kaum milenial untuk jangka pendek.

Baca juga: Sasar Millenial, Pegadaian Luncurkan Kedai Kopi dan Emas

"Emas itu boleh untuk investasi jangka pendek atau jangka menengah. Investasi untuk satu tahun sampai lima tahun, dengan sifatnya untuk menjaga likuiditas. Dia sebagai pelengkap dari tabungan dan pengganti deposito," ujar Aidil kepada Kompas.com, Kamis.

Aidil memprediksi kenaikan harga emas di tahun-tahun berikutnya hanya akan menyentuh angka enam persen.

"Rata-rata kenaikan emas hanya kurang lebih 5-6 persen per tahun. Jadi setara dengan inflasi pemerintah. Kalau dulu masih dapat naiknya 10-12 persen. Emas itu boleh dipakai untuk jangka pendek," kata Aidil.

Aidil menilai generasi milenial lebih baik berinvestasi emas ketimbang deposito. Menurut dia, deposito lebih mudah dicairkan uangnya, sehingga milenial justru terancam kehilangan tabungannya untuk memenuhi gaya hidupnya.

"Sehingga tensi orang pakai emas untuk belanja itu jadi lebih tertahan. Kalau orang punya tabungan apalagi milenial mereka lebih mudah mencairkannya," ucap dia.

Kendati begitu, Aidil menilai investasi yang paling cocok untuk generasi milenial saat ini adalah saham atau reksa dana.

"Untuk milenial kalau dilihat dari profil resiko mereka lebih berani. Jadi yang lebih cocok dengan investasi yang punya resiko tinggi seperti saham, reksa dana," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com