Resonation, Menguatkan Perempuan sebagai Salah Satu Tonggak Perekonomian

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkembangnya sektor industri kreatif turut mendukung keberadaan perempuan sebagai salah satu penopang ekonomi.

Nina Moran, Co-Founder dari konferensi tahunan di bidang pemberdayaan perempuan bertajuk Resonation International Woman Empowerment Conference mengatakan di Indonesia, perempuan terbukti secara konsisten menjadi pemain utama industri kreatif sejak 2011 hingga 2016.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menunjukkan persentase perempuan di sektor ini sebesar 53,86 persen. Pengusaha perempuan memiliki angka keterwakilan sebesar 54,96 persen, sementara Iaki-laki 45,04 persen.

"Ketika kita memberdayakan perempuan, kita memberdayakan the entire nation. Karena perempuan punya peran yang besar dalam pendidikan dan pengembangan generasi selanjutnya. Ketika memberdayakan perempuan, kita bisa memberdayakan generasi selanjutnya. Hopefully kita juga bisa memberdayakan bangsa," ujar Nina di Hotel Mulia Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Mengenal Yang Huiyan, Perempuan Paling Kaya di China

Dalam gelaran Resonation, saatnya perempuan Indonesia berdiri dan menunjukkan jati dirinya, utamanya karena masa depan pertumbuhan ekonomi dunia terletak di Asia. Sebanyak 60 persen populasi dunia tinggal di Asia Pasifik dan mata dunia tertuju pada bagaimana kawasan ini memiliki potensi yang sangat kuat untuk mengembangkan perekonomian dunia.

"Di era media sosial, kita seringkali terpapar dengan cerita hidup orang lain yang terkesan jauh lebih maju, lebih sukses dan lebih banyak mendapatkan kesempatan. Sementara itu, kita kerap berkecil hati, merasa menghadapi begitu banyak tantangan, bersaing dalam kompetisi yang begitu ketat, seakan ada beribu jalan buntu dan dinding tinggi yang menutup kesempatan untuk meraih mimpi," jelas Nina.

"Resonation 2018 Build Your Own Door” ingin mengajak perempuan Indonesia untuk merenungkan kembali kekhawatiran mereka, mengubah perspektif dan mengembalikan fokus untuk mencapai mimpi dan aspirasi mereka.

Tahun kedua gelarannya, Resonation juga kembali membuka sesi refleksi untuk peserta dimana mereka berkesempatan untuk dapat belajar dan berdiskusi dengan 100 Indonesian women leaders dan mendapatkan pandangan baru tentang bagaimana memberdayakan diri untuk meraih mimpi.

"Di akhir acara, peserta diharapkan memiliki wadah dan terkoneksi dengan komunitas yang bisa saling menginspirasi dan saling mendorong," papar Nina.

Dalam sehari gelaran pada 1 Desember 2018, Resonation akan menghadirkan 6 keynote speakers lokal dan internasional dengan latar belakang yang beragam, yaitu ldil Ahmed (motivator dan penulis buku), Gretta Van Riel (pengusaha yang masuk dalam daftar Forbes 30 under 30), Maya Hasan (musisi), Grace Natalie (politikus), Eka Sari Lorena (pengusaha) dan Stefanie Kurniadi (pengusaha).