Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Harga Alumina Melonjak, Inalum Tetap Utamakan Pelanggan

Kompas.com - 02/12/2018, 20:48 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Harga alumina yang merupakan 55 persen dari total biaya bahan baku produksi aluminium bergerak dari harga rata-rata 288 dollar AS per ton menjadi 614 dollar AS per ton pada 2018.

Bahkan, alumina pernah menyentuh harga 800 dollar AS per ton sehingga terjadi peningkatan Harga Pokok Penjualan (HPP) sekitar 6 hingga 7 persen.

Kenaikan HPP tersebut justru memicu PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum untuk mempercepat realisasi proyek hulu, seperti proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR). Adapun proyek tersebut dikerjakan Inalum bekerja sama dengan Antam dan pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC).

“Di samping itu optimasi dan ekspansi kapasitas produksi smelter aluminium di Kuala Tanjung dan Kalimantan Utara juga dilakukan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Aluminium dalam negeri," kata Plt. Direktur Pelaksana INALUM Oggy Achmad Kosasih saat kegiatan ramah tamah Inalum dengan para pelanggan di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Inalum Ekspor Aluminium Primer ke Pasar Dunia

Oggy menegaskan,atau Inalum terus berkomitmen meningkatkan layanan terhadap pelanggan untuk masa mendatang. Apalagi, selama ini Inalum dapat berkinerja positif berkat kesetiaan pelanggan.

"Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pelanggan aluminium yang selama ini telah menjadi pelanggan setia Inalum. Kami harap hubungan yang telah terjalin dengan baik ini dapat berlangsung terus menerus ke depannya,” ujar dia.

Salah satu perwakilan pelanggan, Heri Setiono dari PT Tembaga Mulia Semanan Tbk mengapresiasi Inalum yang telah menyediakan produk berkualitas. Dengan aluminium bermutu tinggi tersebut perusahaannya dapat memproduksi kabel yang dijual kepada PLN.

Menurut dia, Inalum secara tidak langsung turut membantu masyarakat dalam mendapatkan listrik.

“Dari sisi pemenuhan kebutuhan aluminium oleh Inalum, pada 2018 mengalami peningkatan menjadi 75 persen dari semula hanya 45 persen pada 2017. Sedangkan pada 2019, Inalum mampu memenuhi kebutuhan kami sepenuhnya serta dapat memberikan harga yang lebih kompetitif," ujar Heri.

Pada kesempatan yang sama, Doddy Rahadi selaku Plt Direktur Industri Logam, Ditjen ILMATE Kemenperin RI berharap Inalum terus meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Langkah Inalum yang telah menjual produk aluminium dengan berfokus pada pasar dalam negeri sudah sangat tepat. Semoga ke depannya dengan beberapa proyek pengembangan yang sedang dilaksanakan, akan mampu meningkatkan produksi aluminium sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata dia.

Sebagai informasi, Inalum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pabrik peleburan aluminium pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Acara ramah tamah ini dihadiri Direktur Produksi Inalum S.S. Sijabat, Direktur Umum dan Human Capital Inalum Carry EF Mumbunan, SEVP Pengembangan Bisnis Inalum Dante Sinaga, SEVP Keuangan Inalum Anton Herdianto, dan 65 perusahaan pelanggan aluminium di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com