Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Infrastruktur, Ini yang Bedakan Jokowi dengan Pemerintahan Sebelumnya

Kompas.com - 05/12/2018, 14:10 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur menjadi fokus kinerja Presiden Joko Widodo dalam lima tahun pemerintahannya sepanjang 2014 hingga 2019 ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, hal tersebut menjadi titik pembeda antara pemerintahan Jokowi dengan presiden periode sebelumnya. Perbedaan inilah yang menjadi titik tolak transformasi pemerintahan Jokowi.

Menurut Darmin, pemeirntahan Jokowi tidak terlalu menakankan pada sisi permintaan, tetapi lebih kepada sisi pasokan yang menunjang pertumbuhan ekonomi.

"Model dasarnya ada perbedaan, di mana bedanya? Pak Jokowi itu tidak terlalu menekankan walau tidak melupakan, tidak terlalu menekankan demand side ekonominya, tapi supply side-nya," jelas Darmin ketika memberikan paparan di acara Proyeksi Ekonomi Indonesia 2018 di Jakarta, (5/12/2018).

Baca juga: Survei: Pelaku Bisnis Berharap Pembangunan Infrastruktur Lokal Direalisasikan

Darmin menjelaskan, komponen-komponen yang termasuk dalam sisi pasokan atau supply adalah infrastruktur, tanah, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun untuk sisi permintaan terdiri atas konsumsi, investasi dan ekspor.

Menurut Darmin, dengan digenjotnya pembangunan infrastuktur di era Jokowi, turut menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak perekonomian dunia. Selain itu, beberapa indikator sosial ekonomi seperti tingkat pengangguran, tingkat kemiskinandan gini rasio yang menunjukkan kesenjangan pendapatan mengalami penurunan.

Sementara itu, indeks pembangunan manusia mengalami peningkatan.

"Artinya semua mengarah membaik, padahal pembangunan itu tidak semuanya selalu sejalan. Kalau pembangunan ekonomi dengan tingkat kemiskinan, biasanya pertumbuhan mengalami kenaikan, kemiskinan turun, tetapi belum tentu gini rasio turun," ujar Darmin.

Baca juga: Holding Infrastruktur untuk Bangun Tol Trans-Kalimantan hingga Papua

Karena pertumbuhan tidak selalu sejalan dengan distribusi pendapatan, Tapi di pemerintahan Jokowi sejalan, semua membaik," jelas dia lebih lanjut.

Namun Darmin mengakui, pemerintah era Jokowi belum mengoptimalkan pembangunan SDM. Saat ini, pemerintah sendiri tengah menyusun konsep dasar serta peraturan untuk peningkatan SDM melalui program pendidikan vokasi yang mulai digenjot tahun depan.

"Kita belum reform SDM secara besar besaran itu baru dimulai tahun depan. Sekarang baru menyusun dasar-dasar nya, roadmapnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com