Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Didorong "Go Digital" untuk Tingkatkan Produktivitas

Kompas.com - 09/12/2018, 08:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Allianz Indonesia, melalui Yayasan Allianz Peduli dan EDU Foundation meresmikan program pelatihan dan peningkatan bagi petani yang bertajuk Petani Allianz Digital Indonesia (PANDAI).

Program ini terdiri dari pelatihan dan pendidikan, seperti pemasaran digital dan literasi keuangan untuk meningkatkan penghidupan petani dan menciptakan generasi petani yang memiliki kompetensi tinggi.

PANDAI dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.

Head of Corporate Events and CSR Allianz Indonesia Arini S Bachtiar mengatakan, dengan cara ini, Allianz ingin memajukan perekonomian masyarakat.

Baca juga: Prabowo: Kelompok Petani Merasa Tidak Dilindungi oleh Pemerintah

"Sebagai upaya untuk mewujudkan program yang berkelanjutan, kami menginisiasi program PANDAI untuk memberdayakan masyarakat, khususnya para petani di Indonesia,” kata Arini sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/12/2018).

Program PANDAI memberikan rangkaian pelatihan untuk 700 petani penghasil kopi organik, gula kelapa organik, dan gula aren organik. Mereka merupakan binaan Kementerian Pertanian dalam program 1.000 Desa Organik berbasis perkebunan, di Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pelatihan ini meliputi pemasaran online yang membantu para kelompok tani untuk bisa mandiri memanfaatkan teknologi internet guna memasarkan produknya ke pasar internasional, pelatihan pemasaran digital yang salah satunya berisi kegiatan penulisan konten, serta pelatihan literasi keuangan oleh Allianz Indonesia dengan menggunakan metode simulasi yang mudah dipahami.

Perwakilan EDU Foundation Firly Savitri mengatakan, program tersebut bisa membantu petani meningkatkan penjualan hasil taninya ke pasar yang lebih luas.

Baca juga: Prabowo Sebut Kebijakan Impor Pangan Sebabkan Petani Tak Hidup Layak

“Dukungan dan keterlibatan Allianz Indonesia terhadap program ini membuka kesempatan para petani untuk meningkatkan penjualan hasil tani hingga ke mancanegara serta mengaplikasikan konsep keuangan dasar dalam mengelola keuangan usaha dan rumah tangganya," kata Firly.

Untuk mengoptimalkan pemasaran serta meningkatkan penjualan ekspor produk pertanian, program PANDAI juga berkolaborasi dengan situs marketplace atau e-commerce yaitu Tanihood.com.

Kehadiran Tanihood diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani karena dapat diakses oleh pembeli seluruh dunia. Selain itu, aplikasi ini juga membantu petani dalam pengurusan logistik, dari penjemputan hingga pengiriman produk, serta memiliki sistem penjualan yang transparan dan tercatat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com