Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Pertanyakan Pejabat Daerah yang Datang ke Kemenkeu hingga 46 Kali

Kompas.com - 10/12/2018, 12:59 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapan memiliki data para pejabat daerah yang gemar bolak-balik datang ke Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta.

Hal itu ia sampaikan di acara Sosialisasi Transfer Daerah dan Dana Desa 2019. Perempuan yang kerap disapa Ani itu menyebutkan, ada pejabat daerah yang sampai 46 kali dalam setahun mendatangi kantornya.

"Saya akan menulis surat ke kepala daerah karena kami bisa hitung ada yang 46 kali, 45 kali itu ngapain aja? Ngurusin apa?" ujarnya di hadapan para pejabat daerah yang hadir di acara yang digelar di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pihaknya mencatat semua pejabat yang datang ke Kantor Kemenkeu. Oleh karena itu, ia memiliki data para pejabat daerah tersebut.

Baca juga: Tembus Rp 5.271 Triliun, Sri Mulyani Monitor Utang BUMN

Sri Mulyani mengaku heran karena baginya bolak-balik ke Kantor Kemenkeu sebanyak 46 kali dalam setahun sudah tidak masuk akal. Baginya hal itu hanya buang-buang anggaran.

"Saya ingin sampaikan ini agar pimpinan pemda tidak harus selalu datang ke pusat, hanya untuk mencari tahu, untuk mengurus dan bahkan melobi," kata dia.

Kemenkeu, kata dia, sudah membuat layanan informasi dan konsultasi melalui situs web, call center, bahkan telekonferens. Menurut Sri Mulyani, saluran komunikasi itu bisa dimanfaatkan oleh pejabat pemda.

"Jadi ongkos 46 kali ke pusat itu bisa dipakai untuk membangun jembatan, jalan memperbaiki pasar, air bersih itu sangat berguna kalau dilaksanakan. Jadi saya mohon pemda mengurangi datang ke pusat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com