Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, Produsen GoPro akan Pindahkan Pabriknya dari China

Kompas.com - 11/12/2018, 08:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Produsen kamera GoPro memindahkan beberapa basis produksinya dari China untuk melindungi rantai bisnis mereka dari tarif baru yang dikenakan oleh Amerika Serikat.

Dikutip dari CNN, realisasi pemindahan pabrik produksi kamera mereka untuk AS keluar dari China pada musim panas mendatang.

"Kami secara proaktif memerhatikan dampak tarif dengan memindahkan produksi kamera untuk AS keluar dari China," ujar Chief Financial Officer GoPro Brian McGee dalam sebuah keterangan tertulis.

Walaupun demikian, Go-Pro belum memberikan keterangan yang lebih rinci ke mana pabriknya akan dipindahkan.

Baca juga: Perang Dagang, AS Ingin China Lakukan Hal Konkret dalam 90 Hari

Sementara, untuk pasar internasional lainnya, GoPro tetap akan melanjutkan produksinya di China.

Sebagai catatan, perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah membuat lebih dari 250 miliar dollar AS produk ekspor China yang terdiri dari sabuk kulit, kulkas, hingga sepeda motor, menjadi lebih mahal bagi konsumen Amerika.

Disrupsi ini mendorong beberapa produsen barang-barang elektronik, indsutri mesin, hingga produsen fashion bermerek harus memindahkan rantai produksi mereka keluar China.

Pabrik-pabrik tersebut tidak kemudian dipindahkan ke Amerika Serikat. Justru, pemindahan ditujukan ke negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Kamboja dan Vietnam, di mana tarif tidak berlaku dan ongkos tenaga kerja cenderung lebih murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com