Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Ekonomi China Gloomy, Kita Batuk-batuk"

Kompas.com - 15/12/2018, 14:46 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi Nawir Messi menyakini tekanan ekonomi global kepada ekonomi Indonesia belum juga mereda pada 2019. Ada sejumlah indikator yang membuat ia yakin.

Pertama, penurunan proyeksi ekonomi China yang cukup dalam. Awalnya, sejumlah lembaga memproyeksikan ekonomi China bisa tumbuh 8 persen lebih.

Namum belakangan proyeksi itu diturunkan hingga hanya 6 persen saja.

"Dua persen sangat besar artinya terhadap ekonomi global. Karena kenapa? Kontribusi China dalam pertumbuhan ekonomi global itu 18 persen size-nya hampir mendekati AS," ujarnya dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (15/11/2018).

"Kalau China gloomy, itu pasti kita batuk-batuk. Ekspor Indonesia ke china 40 persen," sambung mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) itu.

Selain itu, kata dia, dalam beberapa minggu terakhir, berhembus kabar mengejutkan dari China. Negara tersebut berencana menghentikan energi yang tidak ramah lingkungan.

Menurut Nawir, hal ini perlu dikhawatirkan lantaran mayoritas batubara Indonesia diekspor ke China. Bila hal itu terjadi, maka permintaan ekspor batubara akan anjlok.

Di sisi lain, ucapnya, sejumlah lembaga juga menurunkan proyeksi ekonomi Amerika Serikat pada 2019 dari 2,9-3 persen menjadi 2,6-2,7 persen. AS adalah mitra dagang terbesar RI selain China.

"Bagaimana domestik? Teman-teman banyak yang optimistis tahun ini 5 persen, tahun depan 5,3 persen. Saya enggak melihat seperti itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com