Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Kalau Ekonomi China Gloomy, Kita Batuk-batuk"

Pertama, penurunan proyeksi ekonomi China yang cukup dalam. Awalnya, sejumlah lembaga memproyeksikan ekonomi China bisa tumbuh 8 persen lebih.

Namum belakangan proyeksi itu diturunkan hingga hanya 6 persen saja.

"Dua persen sangat besar artinya terhadap ekonomi global. Karena kenapa? Kontribusi China dalam pertumbuhan ekonomi global itu 18 persen size-nya hampir mendekati AS," ujarnya dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (15/11/2018).

"Kalau China gloomy, itu pasti kita batuk-batuk. Ekspor Indonesia ke china 40 persen," sambung mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) itu.

Selain itu, kata dia, dalam beberapa minggu terakhir, berhembus kabar mengejutkan dari China. Negara tersebut berencana menghentikan energi yang tidak ramah lingkungan.

Menurut Nawir, hal ini perlu dikhawatirkan lantaran mayoritas batubara Indonesia diekspor ke China. Bila hal itu terjadi, maka permintaan ekspor batubara akan anjlok.

Di sisi lain, ucapnya, sejumlah lembaga juga menurunkan proyeksi ekonomi Amerika Serikat pada 2019 dari 2,9-3 persen menjadi 2,6-2,7 persen. AS adalah mitra dagang terbesar RI selain China.

"Bagaimana domestik? Teman-teman banyak yang optimistis tahun ini 5 persen, tahun depan 5,3 persen. Saya enggak melihat seperti itu," kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/15/144631426/kalau-ekonomi-china-gloomy-kita-batuk-batuk

Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke