Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Negara Asia Tenggara dengan Hari Libur Terbanyak hingga Masyarakat Pelototi Utang

Kompas.com - 18/12/2018, 05:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Ini Negara Asia Tenggara dengan Hari Libur Terbanyak, Indonesia Urutan Berapa? 

Siapa yang tidak suka liburan? Bagi banyak orang, liburan terbaik dari penatnya pekerjaan direncanakan berkaitan dengan hari libur nasional atau hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Mengutip dari Seasia, Senin (17/12/2018), Mashable Asia Tenggara membuat daftar peringkat negara-negara Asia Tenggara dengan jumlah liburan nasional dari yang paling banyak hingga paling sedikit pada tahun 2019.

Hasilnya, Malaysia menempati urutan pertama dengan jumlah total hari libur 50 hari.

Sementara Indonesia menempati urutan ke-6 dengan jumlah libur yang hanya 20 hari. Untuk negara yang paling sedikit liburnya di Asia Tenggara ditempati oleh Vietnam dengan 11 hari libur saja.

Baca selengkapnya: Ini Negara Asia Tenggara dengan Hari Libur Terbanyak, Indonesia Urutan Berapa?

2. Dana Asing Kabur dari Pasar Modal, Apa Penyebabnya?

Arus dana asing masih akan keluar dan masuk pasar saham Indonesia dengan cukup deras. Gelagatnya sudah terlihat sejak beberpa waktu terakhir ini.

Pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan aksi jual saham oleh asing cukup besar. Tercatat jual bersih (nett sell) asing pada periode perdagangan sepekan lalu mencapai Rp 2,31 triliun.

Sementara di pasar reguler masih didominasi aksi jual oleh asing sebanyak Rp 1,65 triliun. Di pasar negosiasi dan pasar tunai aksi jual asing hanya sebesar Rp 653,33 miliar.

Beberapa faktor jadi penyebab, misalnya, fund manager yang mulai berbenah.

Baca selengkapnya: Dana Asing Kabur dari Pasar Modal, Apa Penyebabnya?

3. Sri Mulyani: Publik Lebih Senang Memelototi Utang...

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta jajaran Kementerian Keuangan untuk terus menyampaikan informasi terkait aset negara kepada masyarakat. Hal itu dinilai penting agar publik tidak hanya melihat utang negara.

Sementara itu, pada saat yang sama aset negara tidak banyak diketahui oleh masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com