Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun ke Depan, Angkasa Pura I Naikkan Kapasitas Bandara

Kompas.com - 18/12/2018, 13:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, aktivitas masyarakat di bandara semakin meningkat. Hal ini salah satunya diyakini sebagai imbas pengembangan pariwisata yang tengah digenjot pemerintah.

Lalu lintas di bandara-bandara besar sudah meningkat hampir dua kali lipat. Sayangnya, perrumbuhan penumpang yamg signifikan tersebut membuat ruang gerak di bandara semakin sedikit karena keterbatasan kapasitas.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan sembilan dari 13 bandara yang dikelola perseroan untuk menambah kapasitas.

"Masalah kami adalah happy problem. Peningkatan traffic luar biasa, tapi kita lack of capacity. Jadi kita harus lebih cepat lagi menyiapkan infrastruktur," ujar Faik di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Baca juga: Upaya Angkasa Pura 1 Dongkrak Pariwisata Kalimantan Timur

Faik menyebutkan, Bandara Ahmad Uani di Semarang misalnya, biasanya ada 18.000 penumpang per tahun. Pada tahun 2017, penumpang yang menggunakan bandara mencapai 4,4 juta.

Begitu terminal baru diselesaikan, jumlah penumang semakin naik hingga 6 juta.

"Ini terjadi di mana saja, termasuk Bali yang akan kita tingkatkan dari 24 juta jadi 37 juta," kata Faik.

"Jadi dalam lima tahun ke depan, seluruh bandara kapasitasnya akan ditingkatkan dua kali lipat," lanjut dia.

Baca juga: Tahun Ini Seluruh Bandara AP1 Punya Airport Operation Control Center

Faik mengatakan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Angkasa Pura I. Hal ini juga menjadi kesempatan bagus bagi lembaga keuangan, termasuk perbankan untuk berinvestasi.

Apalagi, tahun ini obligasi AP I juga meraih predikat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

"Ini jadi portfolio investasi yang sangat aman untuk bandara," kata Faik.

Untuk pengembangan bandara, Angkasa Pura I membutuhkan pendanaan dengan total Rp 17,53 triliun untuk 2019. Perseroan mendapat suntikan dengan total Rp 5 triliun dari Bank BTN, PT Sarana Multi Infrastruktur Persero (SMI), dan BRI Syariah.

Selebihnya, pendanaan akan digenjot dari penerbotan obligasi dan pinjaman lembaga keuangan lainnya. Faik berharap pendanaan tersebut dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, meningkatkan kualitas layanan, dan kepuasan pengguna di bandara Angkasa Pura I.

"Ini upaya kami berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pengembangan bandara menstimulus pengembangan ekonomi dengan membangun konektivitas, membantu menurunkan biaya logistik, dan mendorong pengembangan pariwisata," kata Faik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com