Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Inflasi Awal Tahun Rendah

Kompas.com - 04/01/2019, 15:24 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) berdasarkan hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) memprediksi tingkat inflasi minggu pertama Januari 2019 sebesar 0,53 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Sementara itu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, inflasi di minggu pertama Januari kali ini sebesar 3,03 persen (yoy).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan, rendahnya inflasi di awal tahun karena harga barang-barang yang cenderung terjaga. Sehingga baik inflasi inti, inflasi komponen harga pangan bergejolak (volatile food) maupun inflasi komponen harga pangan yang diatur pemerintah (administered prices) terkendali.

Perry menjelaskan, faktor utama yang menjadi pendorong inflasi minggu pertama tahun ini adalah kenaikan harga transportasi yang merupakan faktor musiman tahunan.

Baca juga: Inflasi Rendah, Rupiah Ditutup Menguat

"Kenaikan (harga) terutama seperti juga minggu kedua, ketiga, keempat Desember tahun lalu, kenaikan masih di transportasi ya, (transportasi) udara masih tinggi, ini wajar karena akhir tahun dan awal tahun," jelas Perry ketika memberikan penjelasan kepada awak media di kawasan perkantoran BI, Jakarta, (Jumat (4/1/2019).

Hingga akhir Januari, tingkat inflasi diproyeksi akan tetap stabil di kisaran 3 persen. Sedangkan hingga akhir tahun BI memroyeksi inflasi akan berada pada posisi 3,5 persen, atau titik tengah dari sasaran 3,5 plus minus satu persen.

Sebagai catatan, BI baru saja merilis data inflasi akhir tahun 2018, yang mana inflasi inti terjaga pada level rendah sebesar 3,07 persen (yoy), dengan inflasi volatile food terkendali sebesar 3,39 persen (yoy). Sementara inflasi administered prices tercatat rendah sebesar 3,36 persen (yoy).

"Alhamdulillah akhir tahun lalu infalsi sangat rendah, bahkan di bawah 3,1 persen, termasuk juga inflasi inti juga sangat rendah 3,07 persen, seperti saya sampaikan di bawah perkiraan kami semuanya yang di bawah 3,2 persen," ujar Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com