Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal IV 2018, Laba LG Disebut Anjlok 80 Persen

Kompas.com - 08/01/2019, 14:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

SEOUL, KOMPAS.com - Laba raksasa elektronik Korea Selatan LG Electronics disebut anjlok 80 persen pada kuartal IV 2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut jauh di bawah proyeksi analis.

Dikutip dari CNBC, Selasa (8/1/2019), produsen televisi terbesar kedua di dunia tersebut mengestimasikan laba mencapai 75,3 miliar won atau setara 67,03 juta dollar AS untuk periode Oktober-Desember 2018. Para analis memprediksi laba LG mencapai 387 miliar won.

Adapun pendapatan LG disebut anjlok 7 persen menjadi 15,8 triliun won. Hal ini berdasarkan dokumen yang disampaikan LG kepada regulator, lagi-lagi jauh di bawah estimasi analis, yakni 16,3 triliun won.

LG tidak menyampaikan kinerja keuangannya secara lebih terperinci untuk periode kuartal IV 2018. Secara resmi, LG akan mengumumkan laporan kinerja keuangannya pada akhir Januari 2019 ini.

Baca juga: Hyundai dan LG Bakal Bangun Pabrik Pengolahan Biodiesel di Indonesia

Para analis menyatakan kinerja keuangan LG merosot lantaran bonus akhir tahun yang lebih tinggi. Di samping itu, LG juga menyedot lebih banyak uang untuk biaya pemasaran produk smartphone baru.

LG menyumbang 3 persen terhadap pangsa pasar smartphone global pada kuartal II 2018 lalu. Ini berdasarkan data dari Counterpoint Research.

Sementara itu, kompetitor LG, Samsung mengestimasikan laba pada kuartal IV 2018 anjlok 29 persen. Ini adalah penurunan laba pertama Samsung dalam dua tahun.

Penurunan laba Samsung disebabkan sengitnya persaingan di pasar cip memori dan smartphone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com