Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Kenaikan Tarif Pengiriman Barang Jangan Jadi "Aji Mumpung"

Kompas.com - 18/01/2019, 09:33 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mananggapi kenaikan tarif pengiriman barang oleh perusahaan penyedia jasa. YLKI meminta perusahaan mencermati kenaikan dengan bijaksana.

"Yang penting kenaikan itu rasional. Jangan menjadikan aji mumpung," kata Ketua YLKI Tulus Abadi lewat pesan singkatnya, Jumat (18/1/2019).

Menurut Tulus, keputusan dan kebijakan menaikkan tarif tersebut memang tidak bisa dihindari. Karena, ada pertimbangan pada biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melayani konsumen.

"Kenaikan itu tak bisa dihindari, kerea bicara cost," sebutnya.

Tulus menegaskan, para pelaku usaha pengiriman barang harus meningkatkan pelayanan dan kualitasnya, menyusul adanya kenaikan tarif tersebut. Artinya, kenaikan tarif ini harus diimbangi dan disertai perbaikan-perbaikan.

"Pascakenaikan (tarif), jasa pengiriman harus meningkatkan pelayanan khususnya janji ketepatan waktu yang diberikan. Mayoritas keluhan adalah waktu yang dijanjikan tidak tepat. Dijanjikan sehari sampai, ternyata tidak," tegasnya.

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) sebelumnya menyatakan terpaksa menaikkan tarif pengiriman barang awal 2019 ini. Pasalnya, tarif Surat Muatan Udara (SMU) telah dinaikkan oleh maskapai atau airline.

"Jadi kenaikan tarif memang ada latar belakangnya. Selain kerena memang dipicu oleh kenaikan SMU yang diberlakukan airline, kami juga mendorong anggota untuk melakukan penyesuaian," kata Ketua Umum Asperindo, Mohamad Feriadi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (16/1/2019).

Feriadi mengungkapkan, rencana kenaikan tarif pengiriman barang setiap anggota telah dibahas pada November 2018 lalu dalam sebuah rapat pleno. Terdapat sejumlah kesimpulan, salah satunya menaikkan secara paling lambat awal 2019.

Hingga kini sudah ada beberapa perusahaan penyedia jasa pengiriman telah memberlakukan tarif baru.

Tingkat kenaikan tarif ini bervarisi dan ditetapkan sendiri oleh perusahaan penyedia jasa pengiriman mulai kisaran 15 persen hingga 40 persen.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com dari Asperindo, salah satu maskapai penerbangan Tanah Air, Garuda Indonesia sudah dua kali menaikkan tarif SMU pada Januari 2019 ini saja. Yakni pada 1 Januari dan 14 Januari denga persentase bervariasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com