Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perdagangan: Kita Mau Ekspor Tempe

Kompas.com - 31/01/2019, 20:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, Indonesia tengah bersiap untuk mengekspor salah satu makanan khasnya, yakni tempe, ke sejumlah negara.

"Kita mau ekspor tempe. Sekarang sedang dicari teknologi pangannya agar awet," kata Enggar di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/1/2019).

Enggar menyebutkan, dirinya akan bertemu dengan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) untuk membahas rencana ekspor tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menyampaikan, pihak Gakoptindo telah mempersiapkan produk tempe yang akan diekspor.

Baca juga: Cerita Menko Darmin Mau Didemo Pengusaha Tempe gara-gara DNI

"Persyaratan untuk ekspor dan lain-lain sudah dipenuhi. Kami siap dari segi kualitas maupun kuantitas," kata Ayip saat dihubungi.

Dalam hal ini, Gakoptindo menyasar negara-negara yang banyak ditinggali oleh orang Indonesia, antara lain Hong Kong, Korea Selatan, dan Timur Tengah.

Selama ini, Gakoptindo telah melakukan ekspor tempe, namun pemasarannya dilakukan secara sporadis dan belum memaksimalkan kualitas.

"Kami pernah ekspor, tapi karena kelamaan di jalan jadi tempenya rusak, busuk," sebut Ayip.

Untuk itu, pihaknya akan meminta dukungan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk dapat membantu menjaga kualitas tempe lewat teknologi dan melakukan pemasaran lebih baik.

"Sekarang teknologi sudah dibantu Kemenperin melalui Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) sampai bisa tahan antara 306 hari bahkan satu tahun tergantung kemasan dan lain-lain," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Ayip akan bertemu dengan Mendag Enggar untuk mendapatkan dukungan pemasaran di luar negeri.

"Nanti kalau sudah dibantu oleh Kemendag, kami punya target 50 kontainer per bulan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com