Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Berat Sekali...

Kompas.com - 06/02/2019, 13:19 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Janji kampanye Presiden Joko Widodo menumbuhkan ekonomi hingga 7 persen belum tercapai. Bahkan, selama periode 2015-2018, pertumbuhan ekonomi tertinggi Indonesia hanya 5,17 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto (BPS) menilai, target pertumbuhan ekonomi 7 persen sulit tercapai. Sebab, kondisi ekonomi global juga sedang mengalami pelemahan.

"Kalau saya, target (pertumbuhan ekonomi) 7 persen akan berat sekali," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: Ekonomi 2018 Tumbuh 5,17 Persen, Tertinggi di Era Jokowi

Menurut Suhariyanto, target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen harus dipandang sebagai proyeksi yang dibuat pemerintah dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dalam perjalanannya, kata dia, kondisi ekonomi tak selalu mulus. Pasalnya, banyak hal yang tidak bisa diduga, semisal bank sentral AS Federal Reserve yang sering menaikkan suku bunga.

Begitu juga terjadinya perang dagang atau trade war antara Amerika Serikat (AS) dan China. Dua hal itu berdampak kepada ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Faisal Basri: Kalau Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Kita akan Tua Sebelum Kaya

Menurut Suhariyanto, ekonomi Indonesia yang tetap bisa tumbuh positif selama 2015-2018 harus disyukuri. Terlebih pada 2018, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen.

Sebab, pada saat yang sama kondisi ekonomi global sedang melambat, begitupun dengan harga komoditas yang turun. Pada periode 2015-2018 ekonomi tumbuh masing-masing 4,88 persen, 5,03 persen, 5,07per persen, dan 5,17 persen.

"Saya katakan 5,17 persen itu bagus lah dibandingkan negara lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com