Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narobil, Platform untuk Mempermudah Penagihan dan Pembayaran

Kompas.com - 18/02/2019, 11:26 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas penagihan merupakan bagian penting bukan hanya dalam bisnis, tetapi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat baik ekonomi maupun sosial.

Berbagai survei menyebutkan, permasalahan tagihan macet, salah satunya disebabkan ketidakjelasan dalam pengiriman invoice penagihan dan lamanya proses pembuatan tagihan yang masih dilakukan secara manual.

Guna mengatasi itu, PT Jatelindo Perkasa Abadi, sebagai salah satu perusahaan biller agregator di Indonesia meluncurkan Narobil. Yaitu sebuah platform berbasis web yang mempermudah masyarakat dalam melakukan penagihan sekaligus pilihan kanal pembayaran yang luas.

“Hadirnya Narobil, diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi penarikan dan pembayaran tagihan yang cepat, mudah, tidak bikin repot. Apalagi sampai membuat kegiatan dan hubungan komunikasi di masyarakat jadi terhambat,” kata Direktur Utama PT Jatelindo Perkasa Abadi, Armanto Idham Hadju dalam keterangan resminya dikutip Kompas.com, Senin (18/2/2019).

Baca juga: Belajar dari Kasus RupiahPlus, Asosiasi Fintech Susun SOP Penagihan

Armanto menuturkan, platform layanan ini bisa diakses di www.narobil.id. Hingga kini Narobil masih berbasis web dan secara bertahap akan disempurnakan pelayanannya. Sehingga bisa diakses melalui aplikasi Mobile Apps dengan pilihan kanal pembayaran yang lebih luas lagi, tidak hanya via bank, tetapi juga kanal yang paling mudah dijangkau masyarakat.

Dia menyebut, Narobil menjamin kerahasiaan data seluruh member yang telah terdaftar dalam sistem.

“Bukan hanya kerahasiaan data yang kami jamin, juga jenis transaksi di Narobil kami tidak tolerir untuk aktivitas kriminalitas, prostitusi dan pencucian uang,” tandasnya.

Salah satu pengguna Narobil, Dimas Andoko, Business Director Agan mengatakan, telah merasakan manfaat Narobil dalam menarik tagihan dan pembayaran setoran dari para agen dan lopernya.

“Sejak menggunakan Narobil, saya merasakan banyak sekali manfaatnya. Agen jadi lebih mudah menagih dan lebih cepat memantau riwayat transaksi yang masuk. Dari sisi loper koran, yang semula biasanya nitip transfer di bank ke orang yang punya rekening, atau setor tunai ke bank atau ATM, dengan menggunakan Narobil nantinya bisa lebih mudah disetor melalui kanal pembayaran lainnya yang mudah ditemukan di masyarakat,” kata Dimas.

Dimas berharap dengan adanya Narobil, anggotanya bisa lebih produktif dalam mengembangkan bisnis Agan lebih maju lagi. Era digital mendorong sektor ekonomi riel bergerak cepat dan dinamis beradaptasi dengan perkembangan zaman.

"Saat ini, rata-rata anggota Komunitas Agan, berusia sekitar 35 hingga 60 tahun dan sudah bekerja sama kurang lebih 15 tahun. Sehari-hari mereka melakukan transaksi penyetoran pembelian koran berkisar Rp 50.000 sampai Rp 150.000. Selama ini komunikasi berjalan melalui WhatsApp atau Telegram," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com