Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, CIMB Niaga Catat Laba Konsolidasi Tumbuh 16,9 Persen Jadi Rp 3,5 Triliun

Kompas.com - 21/02/2019, 08:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat perolehan laba bersih konsolidasi (diaudit) sebesar Rp 3,5 triliun per 31 Desember 2018. Nilainya naik 16,9 persen year-on-year dengan earnings per share sebesar Rp 139,67.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga yang naik 13,8 menjadi Rp 3,8 triliun. Selain itu, terdapat penurunan biaya kredit sebesar 63 bps, dari 2,26 persen menjadi 1,63 persen.

"Kinerja CIMB Niaga pada tahun 2018 mengalami kemajuan di tengah proses rekalibrasi bisnis dan kondisi pasar yang menantang," ujar Tigor dalam keterangan tertulis, Kamis (21/2/2019).

Tigor menambahkan, peningkatan pendapatan operasional utamanya didorong oleh pendapatan nonbunga yang tumbuh 13,8 persen. Sejalan dengan aspirasi untuk tetap fokus pada kualitas aset, biaya pencadangan turun sebesar 25,7 persen yoy.

"Kami akan terus menjaga target pertumbuhan sekaligus memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama," kata Tigor.

Adapun penyaluran kredit tumbuh 1,8 persen yoy menjadi Rp 188,5 triliun. Pertumbuhan kredit didorong oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 11,2 persen menjadi Rp 30 triliun, kredit Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) sebesar 8,5 persen menjadi Rp 29,6 triliun, dan kartu kredit sebesar 5,5 persen menjadi Rp 8,6 triliun.

Sementara total penghimpunan dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 190,8 triliun, dengan rasio tabungan dan deposito sebesar 52,61 persen, di mana tabungan yang tumbuh sebesar 8,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 31 Desember 2018, 94,0 persen dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel.

"Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience," kata Tigor.

Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencapai Rp 26,5 triliun atau tumbuh 58,8 persen dibandingkan ahun sebelumnya. Total DPK sebesar Rp 23,7 triliun atau tumbuh 19,1 persen per 31 Desember 2018.

Saat ini, CIMB Niaga Syariah merupakan bank Syariah terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.

“Ke depan, kami akan terus fokus memperbesar bisnis konsumer dan UKM, meningkatkan CASA serta memperkuat proposisi bisnis Syariah dan penawaran produk Syariah,” pungkas Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com