Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Nusantara Satu Segera Diluncurkan

Kompas.com - 21/02/2019, 14:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satelit Nusantara Satu segera diluncurkan oleh perusahaan telekomunikasi berbasis satelit swasta PT Pasifik Satelit Nusantara Satu. Satelit ini dijadwalkan diluncurkan pada Kamis (21/2/2019) waktu setempat di Cape Canaveral, AS oleh SpaceX.

Pada Selasa (19/2/2019) lalu telah sukses dilaksanakan uji static fire pada roket Falcon 9 untuk Satelit Nusantara Satu. Uji ini untuk melihat kesiapan dari mesin, sistem pendukung misi di darat, serta tim peluncuran SpaceX dan SSL.

Adapun pada Sabtu (16/2/2019), stage 1 dan stage 2 roket selesai ditempatkan ke TE (Transport Erector/ alat transport roket).

Baca juga: Asosiasi: Satelit Nusantara Satu Dorong Percepatan Ekonomi di Daerah

Nusantara Satu merupakan satelit Indonesia pertama yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas hingga 15 Gbps. Teknologi HTS tersebut diyakini dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia.

Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ridwan Effendi mengatakan, keistimewaan teknologi HTS adalah dilengkapi oleh multiple beam. Dengan teknologi ini, satelit dapat mengagregasi beberapa lokasi sekaligus.

“Fungsi satelit berteknologi HTS dengan satelit konvensional sebetulnya sama. Namun dengan adanya multiple beam ini membuat kapasitas bandwidth yang berada di satelit konvensional menjadi berkali-kali lipat atau multiple capacity,” ujar Ridwan dalam pernyataannya, Kamis.

Baca juga: Satelit Nusantara Satu Bisa Digunakan Korporasi hingga Perorangan

Satelit Nusantara Satu mengandalkan platform SSL-1300 140 dengan usia desain selama lebih dari 15 tahun ini memiliki 38 transponder C/Ext-C Band dengan cakupan meliputi wilayah Asia Tenggara. Satelit ini juga memiliki 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth 15 Gbps atau sekitar tiga kali lipat kapasitas satelit konvensional dengan cakupan seluruh wilayah Indonesia.

Satelit yang merupakan buatan Space System Loral (SSL), setelah meluncur akan menuju slot orbit 146 derajat BT tepat di atas Papua, Indonesia. Satelit ini akan dikendalikan melalui Satellite Control Center yang berlokasi di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Menurut Ridwan, meskipun satelit relatif lebih mahal, punya batas usia, butuh perencanaan yang panjang, serta memerlukan perjuangan untuk mendapatkan slot orbit. Namun, cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan komunikasi di Indonesia adalah dengan menggunakan satelit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com