Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pungutan Pemerintah AS, Industri Mobil Jerman Bisa Kehilangan 7 Miliar Dollar AS Per Tahun

Kompas.com - 22/02/2019, 14:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Tarif atau bea masuk yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk otomotif dikhawatirkan membuat perusahaan otomotif asal Jerman merugi hingga 7 miliar dollar AS dalam satu tahun.

Dikutip dari CNN Jumat (22/2/2019), bea masuk yang diterapkan Presiden Donald Trump terhadap produk otomotif tersebut akan merugikan lebih dari sekedar produsen mobil saja.

Presiden Donald Trump sendiri memiliki waktu kurang dari 90 hari lagi untuk memutuskan untuk menerakan tarif sebesar 25 persen untuk impor kendaraan, dan saat ini tengah menjadi ancaman terbesar bagi pusat industri otomotif di Jerman.

Tarif tersebut akan membuat Volkswagen kehilangan 2,8 miliar dollar AS dari laba mereka satu tahun, pendapatan BMW akan berkurang hingga 1,9 miliar dollar AS, dan Daimler harus menerima pemangkasan pendapatan hingga 2,3 miliar dollar AS dalam setahun.

CEO Volkswagen Herbert Dies mengatakan kepada Financial Times bahwa perkiraan biaya yang harus dibayarkan oleh industri otomotif tersebut benar-benar bisa terjadi.

"Dalam situasi terburuk, angka itu mungkin mendekati angka sebenarnya," ujar dia dalam sebuuah wawancara.

Adapun BMW dan Daimler menolak untuk memberikan komentar.

Sebagai catatan, porsi ekspor mobil terhadap keseluruhan ekspor Jerman ke Amerika Serikat cukup besar, yaitu sebanyak 30 persen. Tentu, dampak ekonomi yang ditimbulkan jika memang akhirnya Trump memutuskan untuk menerapkan tarif masuk sebesar 25 persen untuk impor otomotif ke Amerika Serikat, akan cukup parah.

Ifo Institute for Economic Research Jerman pun mengungkapkan tarif sebesar 25 persen tersebut bisa mebuat ekspor mobil Jerman ke Amerika Serikat merosost hingga 50 persen dalam 10 tahun, dengan nilai menyusut dari 38 miliar dollar AS menjadi tinggal 19 miliar dollar AS.

Tahun lalu, lembaga riset tersebut pun telah mengatakan penerapan tarif bisa membuat pertumbuhan ekonomi Jerman tergerus hingga 0,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com