Gubernur The Fed: Utang AS Akan Bermasalah jika Tak Dibayarkan Sebelum Jatuh Tempo

WASHINGTON, KOMPAS.com - Kongres Amerika Serikat kini tengah bergulat untuk menaikkan tingkat utang yang bisa ditanggung pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jerome Powell pun menyatakan upaya yang dilakukan kongres tidak masuk akal. Pihaknya mengaku tak bisa membayangkan apabila pemerintah AS gagal membayar utang mereka sebelum jatuh tempo.

"Ini bahkan tidak masuk akal. Gagasan bahwa AS tidak akan menghormati semua kewajibannya dan membayarnya pada saat jatuh tempo adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dipertimbangkan," ujar dia, Selasa (26/2/2019) seperti dikutip dari CNBC, Rabu (27/2/2019).

Saat ini, batas utang pemerintah akan berlaku pada 2 Maret 2019 mendatang jika kongres akhirnya memutuskan untuk tidak memberlakukan udang-undang yang memungkinkan pemerintah setempat untuk meningkatkan jumlah pinjaman mereka.

Walaupun demikian, bukan berarti pemerintah setempat tidak mampu membayarkan utang mereka jika akhirnya plafon tingkat utang tidak dinaikkan. Kementerian Keuangan setempat bisa saja menggunakan 'pengukuran luar biasa' untuk melanjutkan operasi pendanaan, sebuah proses yang bisa berlaku selama beberapa bulan.

Saat ini jumlah utang Amerika Serikat yang macet sebesar 22 triliun dollar AS dan menjadi momok tersendiri.

"Saya pikir itu aka menjadi masalh yang sangat besar untuk tidak membayar semua tagihan sesuai waktunya. Itu yang saya pikir harus selalu dilakukan pemerintah AS," jelas Powell.