Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan Milik Anggota Kadin yang Melantai di BEI Masih Minim

Perusahaan-perusahaan yang melantai di BEI pun menurut Tito juga belum banyak yang menjadi anggota Kadin.

"Perusahaan yang melantai belum ada 0,01 persen dari anggota Kadin. Tapi sebaliknya perusahaan yang registered di bursa juga masih di bawah 10 persen yang masuk Kadin," kata Tito di Jakarta, Senin (24/7/2017).

Padahal, kata Tito, kontribusi pajak dari perusahaan-perusahaan tersebut lebih dari 10 persen, dengan kontribusi konglomerasi di atas 90 persen.

"Ini sesuatu. Jadi pantasnya semua perusahaan yang registered di bursa bisa menjadi anggota Kadin," kata Tito.

Dia pun meminta agar Kadin bisa mendorong perusahaan-perusahaan anggotanya untuk bisa melantai di BEI.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin, Rosan P. Roeslani juga mengatakan bahwa ia ingin anggota Kadin lebih banyak yang melantai di BEI, termasuk juga para investor Kadin.

"Investor di pasar modal masih kecil jumlahnya dibandingkan penduduk Indonesia yang sangat signifikan jumlahnya," kata Rosan.

Rosan juga ingin agar pemilik perusahaan yang akan melantai di BEI bisa terlebih dulu bergabung menjadi anggota Kadin.

"Kami akan koordinasi yang lebih baik dengan BEI. Kami ingin ada perusahaan yang ingin go public belum anggota kadin, sebelum masuk bursa bisa jadi anggota Kadin dulu," tutup dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/24/114358826/perusahaan-milik-anggota-kadin-yang-melantai-di-bei-masih-minim

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke