Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Tiga Syarat Sukses Berbisnis Digital

KOMPAS.com - Marak dan jatuh bangunnya rintisan bisnis berbasis teknologi (startup) bidang finansial (fintech) adalah kenyataan yang tengah terjadi di Tanah Air. Demi meraih sukses berbisnis digital itulah, Managing Director PT Kresna Graha Investama Tbk Suryandy Jahja menyodorkan tiga syarat bagi para pelaku. "Iya, memang ada syaratnya," kata Suryandy saat peluncuran perusahaan fintech TunaiKita di Jakarta pada Rabu (26/7/2017).

Yang pertama, kata Suryandy, bisnis digital harus memiliki makin banyak pengguna atau user. "Kedua, harus membangun distribution channel (jejaring distribusi) yang sangat kuat," tuturnya.

Ketiga, pelaku bisnis digital harus memberikan pelayanan tak hanya berdasarkan teori. "Konsumen harus mendapatkan pinjaman dalam waktu cepat," katanya sembari menambahkan bahwa TunaiKita melayani pelanggan yang ingin meminjam uang secara tunai melalui aplikasi di telepon pintar.

Dalam kesempatan itu, CEO TunaiKita James Chan mengatakan bahwa sampai dengan akhir 2017, perusahaan yang dipimpinnya mencairkan pinjaman hingga Rp 40 miliar.

Ada tiga penyokong investasi TunaiKita, kata COO Andry Huzain yakni Wecash, Kresna Graha Investama Tbk, dan JAS Kapital.

Wecash, kata Presiden Komisaris TunaiKita George Zhi dalam kesempatan tersebut adalah perusahaan investasi berbasis di Beijing, China. Wecash kini tengah memperluas bisnisnya di Indonesia. "Untuk bisnis di Indonesia, Wecash menyiapkan dana 20 juta dollar AS," ujar George Zhi.

Hingga kini, Wecash mempunyai lebih dari 100 juta nasabah. Sejak tiga tahun berdiri, Wecash telah mencairkan dana pinjaman lebih dari 7 miliar dollar AS di seluruh dunia. "TunaiKita mengadaptasi sistem yang digunakan Wecash," pungkas George Zhi yang juga menjabat sebagai CEO Wecash Asia Tenggara sekaligus Chief Strategic Officer (CSO) Wecash Group.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/26/205856326/ini-tiga-syarat-sukses-berbisnis-digital

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke