Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kendalikan Inflasi, 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, inflasi IHK saat ini berada dalam kisaran yang rendah dan terkendali.

Akan tetapi, target tersebut juga merupakan tantangan. Pasalnya, Indonesia perlu mensejajarkan diri dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Negara-negara tersebut telah mencapai era inflasi di bawah 3 persen. Oleh karena itu, imbuh Agus, ada setidaknya lima hal yang perlu menjadi perhatian dalam pengendalian inflasi.

Pertama, percepatan pembangunan infrastruktur nasional perlu dilanjutkan.

"Kedua, menjaga ketersediaan pasokan pangan. Ini termasuk pengaturan produksi dan penguatan kelembagaan," kata Agus pada acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2017 di Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Hal lain yang perlu dilakukan adalah mempercepat pembenahan dan efisiensi tata niaga pangan.

Selain itu, perlu juga dilakukan pengembangan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) sejalan dengan keamjuan teknologi.

PIHPS adalah aplikasi pemantau harga-harga pangan strategis, yakni 10 komoditas pangan yang kerap menjadi sumber pemicu inflasi yang dipantau di 82 kota IHK.

Singkatnya, masyarakat bisa dengan mudah memantau harga-harga pangan dengan menggunakan ponsel.

"Perlu juga mencermati ketepatan penentuan waktu dan harga energi domestik, agar dampak lanjutannya ke inflasi dapat diminimalkan," ungkap Agus.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/27/114500526/kendalikan-inflasi-5-hal-ini-perlu-diperhatikan

Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke