Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Syarat Asia Tenggara Maksimalkan Pertumbuhan Ekonomi

KOMPAS.com - Catatan terkini Bank Pembangunan Asia (ADB) menempatkan perekonomian Asia Tenggara berpeluang tumbuh di tengah perlambatan ekonomi global. Tercatat, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi 1,6 persen. Sementara itu, China sebagaimana catatan laman adb.org juga sampai dengan 2017 usai 0,2 poin menjadi 6,5 persen.

Kondisi ini menjadi peluang bagi kawasan Asia Tenggara untuk tetap stabil. Asia Tenggara yang digawangi oleh sepuluh negara khususnya Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Malaysia justru tumbuh 6,5 persen sampai dengan akhir tahun ini. Thailand akan bangkit dari 3,2 persen pada 2016 menjadi 3,5 persen pada 2017.

Sudah barang tentu, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tetap berupaya untuk mempertahankan kondisi ini. Bertolak dari situ, Asia Tenggara harus berbenah. "Indonesia misalnya harus mempunya unique selling point (keunikan berdaya jual),"  kata Presiden Direktur MCO Maulana Ibrahim pada Kamis (27/7/2017) di Jakarta.

Ada tiga negara, secara umum di Asia, yang dijadikan contoh mempunyai keunikan berdaya jual, lanjut Maulana. Singapura dan Filipina, menurutnya, dikenal karena kemampuan perkembangan konsultan. Di Asia Selatan ada Srilanka yang dikenal kuat di bidang jasa teknologi informasi (IT) dan komputasi awan (cloud). "Semua pekerjaan mengenai (IT) dan cloud disubkontrakkan ke Srilanka," tuturnya.

Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Maulana Ibrahim dan Senior Technical Advisor MCO Mikail Jaman menjelaskan ihwal penyelenggaraan forum diskusi Asia Economic & Tax Forum - Indonesia 2017, besok di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Pada kesempatan itu akan dibahas mengenai masa depan perekonomian digital Indonesia, pembangunan perpajakan global, dan masalah transfer pricing di Indonesia.  

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/27/201020426/ini-syarat-asia-tenggara-maksimalkan-pertumbuhan-ekonomi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke