Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLTU Ramah Lingkungan di Jawa Barat Vital Untuk Ketersediaan Energi

Menurut Environmental Manager Cirebon Power Edi Wibowo, sejak mulai beroperasi pada tahun 2012 dengan mengusung teknologi super critical boiler, pembangkit listrik ini berhasil menjaga emisi gas buangnya jauh di bawah ambang batas yang ditentukan pemerintah.

“Dengan super critical, kami bisa memproduksi listrik dengan batubara kalori rendah, sehingga bisa menekan emisi sekaligus meningkatkan efisiensi," ujar Edi seperti dikutip dari pernyataannya.

Deddy menyatakan, kebutuhan energi terus meningkat, apalagi di Jawa Barat yang investasi manufakturnya dan penanaman modal asingnya tinggi. Dengan demikian, penyediaan sumber energi listrik sangat vital dan strategis.

"Namun dengan catatan harus tetap ramah lingkungan, ini tak boleh diabaikan, bisa jadi bencana. Kita lihat tadi, Cirebon Power dengan tingkat emisi yang sangat rendah, juga dengan energi yang dihasilkan optimal, ini jadi sangat menarik," jelas Deddy.

Saat ini, proyek PLTU Unit 2 Cirebon Power tengah dalam masa persiapan konstruksi. Proyek ini adalah salah satu pembangkit listrik dalam daftar Proyek Strategis Nasional, untuk mensukseskan program listrik 35.000 MW yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Pembangkit listrik berkapasitas 1 x 1.000 MW ini akan mengadopsi teknologi ultra super critical boiler yang lebih efisien, dan nantinya akan menambah pasokan daya untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/30/193000926/pltu-ramah-lingkungan-di-jawa-barat-vital-untuk-ketersediaan-energi

Terkini Lainnya

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke