Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

95 Tahun Frisian Flag Indonesia Bermitra dengan Peternak Sapi Lokal

Dengan jingle iklan yang tak asing di telinga keluarga Indonesia tersebut, Frisian Flag Indoensia telah mampu menjadi susu yang dikenal berbagai rentang usia.

Marketing Deirector Frisian Flag Indonesia Felicia Julian mengatakan, selama 95 tahun Frisian Flag Indonesia tumbuh dan berkembang bersama dengan keluarga dan peternak sapi rakyat.

"Kami punya susu bubuk, susu cair, dan juga susu kental manis, yang bisa untuk segala usia," ujar Felicia saat perayaan 95 Tahun Frisian Flag Indonesia, di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Felicia menambahkan, dibalik bebagai produk Frisian Flag Indonesia juga ada peran vital dari peternak sapi perah rakyat.

"Tanpa kontribusi peternak tidak akan ada produk Frisian Flag Indonesia di pasaran," tambahnya.

Farmer2Farmer

Dalam melibatkan peternak sapi perah lokal, Frisian Flag Indonesia menggelar program Farmer2Farmer yang telah dijalankan sejak tahun 2013.

Program Farmer2Farmer dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal binaan dengan menerapkan cara beternak yang baik dan efisien.

"Peternak kami kumpulkan, kami beri pelatihan, dan dicatat, sebelum bergabung (Farmer2Farmer) berapa produksinya, berapa pendapatannya, dan setelah tergabung ada kenaikan 20 persen," ujar Manager Fresh Milk Relationship PT Frisian Flag Indonesia Efi Lutfillah.

Menurutnya, dalam program tersebut ada tiga hal utama yang dilaksanakan, pertama soal kualitas susu, jika kualitas susu baik maka akan berkaitan dengan harga, kedua produktivitas, dan ketiga masalah cost atau biaya.

"Misalnya produksi 15 liter susu per sekali panen, tetapi cost (produksinya) 10 liter, nah kami inginnya produksi 15 liter, cost hanya 5 liter, artinya dengan tidak mengeluarkan (biaya) lebih banyak tetapi bisa menghemat," jelasnya.

Sementara itu, Felicia menambahkan, Frisian Flag Indonesia bisa bertahan di Indonesia hingga usia 95 tahun karena faktor inovasi produk, termasuk dalam kualitas produk yang dihasilkan.

"Salah satu yang juga dipastikan kami lakukan inovasi, jadi apa saja kebutuhan masyarakat kami tangkap, kami juga punya studi terhadap anak-anak di Indonesia, apa kebutuhan mereka, bagaimana kebutuhan gizi mereka," tambahnya.

Selain melakukan inovasi, pihaknya juga terus melaksanakan kampanye hidup sehat dengan cara konsumsi susu setiap hari, dengan ini masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya asupan yang bernutrisi dan konsumsi susu nasional akan semakin meningkat.

"Kami terus mendengar karena yang paling penting melihat masa depan, yang ingin kami lakukan adalah memenuhi kebutuhan masyarakat indonesia, jadi ada inovasi dan campaign," paparnya.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian konsumsi susu nasional pada 2016 mencapai 17,2 kilogram per tahun per kapita. Sementara kebutuhan konsumsi susu nasional pada 2016 mencapai 4,45 ton susu segar.

Dari kebutuhan susu tersebut, hanya 19 persen atau 852.000 ton susu dari total kebutuhan yang dapat dipenuhi produsen dalam negeri. Kemudian, sebanyak 81 persen atau 3,59 juta ton sisa kebutuhan susu harus dipenuhi dengan mengandalkan impor dalam bentuk skim milk powder, whole milk powder, angydrous milk fat, butter milk powder, keju, butter, dan sebagainya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/01/160000026/95-tahun-frisian-flag-indonesia-bermitra-dengan-peternak-sapi-lokal

Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke