Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut: BPPT Punya Teknologi untuk Dongkrak Produksi Garam Nasional

Sebagaimana diketahui, cuaca sangat mempengaruhi produksi garam nasional. Meskipun memiliki garis pantai yang panjang, namun sentra-sentra produksi garam belakangan mengalami curah hujan tinggi.

"Soal garam, ternyata BPPT itu sudah sangat bisa bikin garam. Ternyata bisa murah-meriah tanpa melihat cuaca," kata Luhut, Kamis (3/8/2017).

Dirinya telah menyampaikan hal tersebut kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Rencananya, besok akan diadakan rapat dengan Wapres Kalla membahas masalah pergaraman dengan mendatangkan juga ahli garam dari Kemenristekdikti.

Teknologi dari BPPT itu akan diuji coba di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selanjutnya teknologi yang sama akan diterapkan di wilayah sentra produksi garam lainnya seperti Madura.

Jika hal ini berhasil, Luhut optimistis, bukan hanya masalah cuaca yang teratasi, namun biaya untuk produksi garam juga bisa ditekan.

"Sehingga produksinya bisa kita angkat, sehingga kita tak perlu impor lagi. Itu salah satu rekayasa dari BPPT yang tadi dibuat," ucap Luhut.

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan dalam rapat pekan lalu menugaskan PT Garam (Persero) untuk mengimpor bahan baku garam konsumsi sebesar 75.000 ton guna menyelesaikan masalah kelangkaan garam.

Pro-kontra pun mencuat di masyarakat dengan pertanyaan mengapa Indonesia, negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua, harus impor garam untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/03/160311526/luhut--bppt-punya-teknologi-untuk-dongkrak-produksi-garam-nasional

Terkini Lainnya

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke