Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semester I 2017, BRI Raup Laba Bersih Rp 13,4 Triliun

Direktur Utama BRI Suprajarto menuturkan, pertumbuhan laba perseroan didorong beberapa faktor. Salah satunya adalah pertumbuhan kredit dari penyaluran dana pihak ketiga (DPK).

Faktor lainnya adalah perbaikan kualitas kredit dan fokus BRI untuk memperkuat bisnis bank transaksional sehingga meningkatkan pendapatan komisi atau fee based income (FBI).

"Faktor lain pendukung kenaikan laba bersih BRI adalah dari fee based income," kata Suprajarto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Per semester I 2017, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 687,9 triliun. Angka ini tumbuh 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 615,5 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BRI per semester I 2017 tercatat sebesar 2,34 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, NPL gross BRI tercatat sebesar 2,39 persen.

Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah BRI tercatat meningkat menjadi 196,4 persen.

Sebelumnya, rasio pencadangan BRI tercatat sebesar 150,7 persen. Dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 768 triliun, tumbuh 12,3 persen dibandingkan Rp 683,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dana murah mendominasi porsi DPK BRI, yakni sebesar 56,09 persen. Giro BRI mencatat pertumbuhan secara tahunan sebesar 17 persen menjadi Rp 130,6 triliun dan tabungan tumbuh 11,5 persen menjadi Rp 300,1 triliun. Adapun dana deposito BRI tumbuh 11,1 persen menjadi Rp 337,2 triliun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/03/181836726/semester-i-2017-bri-raup-laba-bersih-rp-13-4-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke