Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rini Soemarno Bingung Gaji Pekerja JICT Tinggi tapi Masih Demo

Namun dia mengaku tak tahu alasan dibalik aksi mogok pekerja pelabuhan peti kemas di Tanjung Priok itu.

Rini justru tak habis pikir mengapa mogok kerja pekerja pelabuhan peti kemas di Tanjung Priok itu dilakukan. Sebab tutur ia, dari sisi gaji, pendapatan pekerja JICT sudah cukup tinggi.

"Kalau kita lihat dari sisi pendapatan, itu pekerja JICT termasuk sangat tinggi dibanding sebelahnya Terminal Peti Kemas (TPK) Koja," ujar Rini di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

"(JICT dan TPK Koja) sama-sama pelabuhan peti kemas, tetapi jauh pendapatanya (lebih tinggi pekerja JICT) jadi saya enggak ngerti kenapa harus demo," sambung dia.

Meski begitu, Rini tidak mau bicara banyak tentang demo pekerja JICT. Ia justru mempersilahkan wartawan untuk menanyakan duduk persoalan mogok kerja itu ke PT Pelindo sebagai induk perusahaan JICT.

Sebelumya, aktivitas PT Jakarta International Container Terminal ( JICT) lumpuh total akibat aksi mogok yang dilakukan pekerjanya sejak Kamis (3/8/2017) pukul 07.00 WIB.

Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja JICT M Firmansyah mengatakan, aksi mogok kerja itu dilakukan oleh 95 persen karyawan JICT.

Aksi mogok kerja itu merespon perpanjangan kontrak JICT yang dianggap melanggar peraturan. Selain itu, serikat pekerja juga menuntut pembayaran bonus karyawan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/03/193841226/rini-soemarno-bingung-gaji-pekerja-jict-tinggi-tapi-masih-demo

Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke