Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BRI Upayakan Benahi Kredit Bermasalah

Direktur Utama BRI Suprajarto menyatakan, secara tahunan (yoy), rasio NPL perseroan pada semester I 2017 lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yakni 2,39 persen.

NPL BRI pun, imbuh dia, lebih kecil dibandingkan rata-rata NPL gross industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 3,1 persen per Mei 2017.

Namun, Suprajarto mengakui ada sedikit kenaikan pada rasio NPL BRI pada kuartal II 2017 dibandingkan kuartal I 2017.

"Kenaikan NPL sedikit lebih ke administratif, misalnya kurang perpanjangan, kurang berapa ribu rupiah. Karena sistem, langsung masuk NPL," jelas Suprajarto pada konferensi pers di kantornya di Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Meskipun demikian, Suprajarto menyatakan pihaknya terus membenahi kredit bermasalah. BRI pun telah meningkatkan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah menjadi 196,4 persen dari sebelumnya 150,7 persen.

Namun begitu, Suprajarto menyatakan kenaikan rasio pencadangan tersebut bukan untuk mengantisipasi munculnya NPL.

BRI meningkatkan rasio pencadangan untuk memberikan keamanan pada kinerja keuangan ke depan.

"Kalau kita lihat potensi NPL ke depan tidak terlalu merisaukan. Memang ada beberapa yang perlu direstrukturisasi," ungkap Suprajarto.

Ia menuturkan, pihaknya akan terus berupaya untuk menjaga NPL agar terus berada pada level yang aman. Meski demikian, imbuh dia, BRI tidak akan mengurangi rasio pencadangan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/03/194633026/bri-upayakan-benahi-kredit-bermasalah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke